Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pertemuan IMF-Word Bank di Nusa Dua, Bali pada 8-14 Oktober 2018 akan tetap berlangsung aman. Hal itu disampaikan pasca terjadinya erupsi Gunung Agung di Bali.
"Kalau itu tidak mengganggu. Yang saya dapat laporan itu Gunung Agung meletus-meletus seperti Sinabung jadi tidak seperti konteks seperti beberapa tahun lalu," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Luhut yang juga sebagai Ketua Panitia Nasional pertemuan IMF-World Bank pun mengatakan, pelaksanaan IMF-World Bank akan tetap berlangsung, meski erupsi Gunung Agung bakal terus terjadi hingga Oktober 2018.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak apa-apa kalau batuk-batuknya seperti begini 4,5 kilometer. Pada bulan Oktober khususnya angin itu sepuluh tahun ke depan kita pantau selalu ke timur. Pasti kalau itu tidak menggangu," ujar dia.
Sebagai informasi, Gunung Agung kembali erupsi. Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamatan, tinggi kolom abu yang teramati 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung. Erupsi terjadi pada pukul 21.04 WITA.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 7 menit 21 detik," kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulis, Senin 2 Juli 2018.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Pemerintah Habiskan Rp 14,5 M buat Persiapan Pertemuan IMF-World Bank
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran yang sudah digunakan di 2018 untuk persiapan penyelenggaraan Annual Meetings IMF-World Bank 2018 sudah mencapai Rp 4,1 miliar.
"Anggaran yang terealisir sampai dengan sekarang di 2018 adalah Rp 4,1 miliar," ungkapnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 4 Juni 2018.
Sementara itu sepanjang 2017, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 10,4 miliar untuk pertemuan yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali itu. Sehingga sampai saat ini total yang telah digelontorkan mencapai Rp 14,5 miliar.Â
Lebih jauh, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan bahwa pertemuan yang bakal berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 amat penting sebagai forum untuk membahas perkembangan ekonomi global.
"Pertemuan yang sangat penting dengan berbagai kondisi 188 negara untuk menjaga perekonomian global agar kondusif bagi masing-masing negara," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kesiapan Indonesia untuk melaksanakan pertemuan tersebut dapat mencapai 85 persen pada Juli mendatang. Untuk diketahui, saat ini kesiapan Indonesia sudah mencapai 77 persen.
"Pada akhir Juli 2018, progres persiapan ditargetkan akan mencapai 85 persen. Sisanya 15 persen, diharapkan selesai di September 2018," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement