Sukses

AS dan Eropa bakal Turunkan Tarif Impor Bikin Wall Street Menguat

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan akan kembali menurunkan tarif impor bagi mobil Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup menguat dengan seluruh indeks utama naik. Penyebab kenaikan adanya kemungkinan jika Amerika Serikat dan Uni Eropa setuju untuk menarik kembali kebijakan tarif impor yang mendorong optimisme pada hubungan perdagangan internasional.

Melansir laman Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 181,92 poin, atau 0,75 persen, menjadi 24.356,74. Sementara indeks S&P 500 naik 23,39 poin, atau 0,86 persen, menjadi 2,736.61 dan Nasdaq Composite menambahkan 83,75 poin, atau 1,12 persen, menjadi 7.586,43.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan akan kembali menurunkan tarif impor bagi mobil Amerika Serikat (AS). Seorang sumber dari industri mengatakan kepada Reuters, jika Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, menyebutkan kepada para eksekutif otomotif Jerman, bahwa Presiden AS Donald Trump dapat membatalkan kebijakan tarif yang bisa mengancam keberadaan mobil impor Eropa. Namun sebagai imbalannya Uni Eropa juga harus membatalkan pengenaan bea terhadap mobil AS.

Penguatan pasar saham kali ini yang tejadi dalam jam terakhir perdagangan, juga dipicu keluarnya hasil pertemuan The Federal Reserve pada Juni.

Risalah pertemuan mencerminkan kepercayaan di antara para pembuat kebijakan Federal Reserve terkait kekuatan ekonomi AS. Ini berkaitan dengan rencana kenaikan suku bunga.

Dalam pertemuan Juni, Fed meningkatkan suku untuk kedua kalinya tahun ini, dan itu mengisyaratkan bahwa kenaikan tambahan mungkin terjadi.

"Fakta bahwa para pejabat Uni Eropa dan AS sedang mendiskusikan proposal untuk menghapuskan tarif impor tertentu membantu sentimen hari ini dan menenangkan ketakutan akan perang perdagangan yang meningkat," kata Ryan Larson, kepala perdagangan ekuitas AS di RBC Global Asset Management di Chicago.

 

2 dari 2 halaman

Tarif Impor China

Namun, Trump tetap akan mengenakan khusus impor senilai US$ 34 miliar kepada China, yang akan diberlakukan pada pada hari Jumat. Beijing mengatakan akan segera menanggapi dan juga mengenakan tarif yang sama pada barang-barang AS mulai dari mobil hingga kedelai.

Investor, menyarankan bahwa pengenaan tarif impor akan mempengaruhi harga saham. "Ada banyak ketidakpastian, tetapi pasar bereaksi cukup tenang dan rasional," kata Oliver Pursche, Kepala Strategi pasar di Bruderman Asset Management di New York.

Adapun saham teknologi mencatat kenaikan pada indeks S&P 500. Kenaikan terjadi pada saham milik produsen chip. Indeks semikonduktor Philadelphia naik 2,7 persen.

Saham produsen chip Qorvo Inc naik 5,7 persen setelah KeyBanc, menuai kenaikan permintaan untuk smartphone di China dan adanya kestabilan penjualan iPhone, meningkatkan saham perusahaan.

Saham produsen chipmaker Micron Technology Inc juga naik 2,6 persen, setelah perusahaan memperkirakan hanya terjadi masalah kecil akibat larangan sementara untuk penjualan di China.

Pada perdagangan kali ini, volume di Bursa AS mencapai 5,76 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 7,07 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street