Liputan6.com, Jakarta - Bosan menjadi pegawai orang lain dan ingin menjadi bos bagi diri sendiri? Bisnis adalah kuncinya. Tak perlu langsung berbisnis di bidang properti, toh menjual sate taichan pun sudah termasuk berbisnis. Pula, berbisnis bukan bermodal keberanian saja, tetapi kejelian melihat opportunity di sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Setelah mengumpulkan niat berbisnis, masalah yang menghantui adalah rasa takut. Menurut Business Insider, ada empat rasa takut sebelum memulai bisnis, yaitu:
1. Takut gagal (bangkrut)
2. Takut kerja keras
3. Takut ketidakpastian
4. Takut sukses (karena meragukan kemampuan sendiri)
Bagaimana cara mengatasi ketakutan tersebut? Modalnya tidak sekadar nekat. Toh, nekat tanpa strategi sama saja berencana untuk gagal. Dilansir dari The Balance Small Business, ada dua cara mengusir ketakutan.
Langkah perrtama, jika ingin sukses maka bersiaplah. Sukses tidak akan datang dari langit, melainkan butuh persiapan serius, termasuk di dunia dagang. Salah satu caranya bisa dengan membantu masyarakat. Mindset tersebut sering dipakai oleh para pengusaha sukses di Silicon Valley. Membantu masyarakat artinya mencarikan produk yang mereka butuhkan.
Contoh, bila ingin memulai bisnis sebuah produk, perhatikan dulu empat hal ini. Pertama, pastikan ada orang yang ingin membelinya, yang berarti produk dibutuhkan. Kedua, produk tersebut memiliki kualitas dan harga yang bersaing yang memancing orang untuk membelinya.
Ketiga, susun cara agar produk bisa bertemu dengan konsumen. Disinilah pentingnya marketing. Dan terakhir, tentunya produk harus memiliki kelebihan agar dilirik pelanggan.
Terlihat, bahwa dalam bisnis tidak cukup sekadar membuat barang unik saja, tetapi juga harus ada perencanaan bisnis yang berperan sebagai blueprint kesuksesan.
Langkah kedua: Ganti Pandangan Tentang Kegagalan
Kenapa orang takut gagal? Kebanyakan orang takut gagal karena dua sebab berikut:
Pertama, kegagalan menjadikan seseorang menjadi "pecundang" yang direndahkan orang lain. Kedua, jika gagal maka uang dan barang akan hilang.
Ternyata hal tersebut tidak tepat. Kegagalan tidak menjadikan orang sebagai pecundang. Yang membuat orang benar-benar kalah adalah bila terus tersungkur dan lupa bangkit.
Bila kegagalan menjemput, pastinya akan ada beberapa orang yang malah merendahkan. Biarkan saja. Yang penting fokus pada kebangkitan. Jadikan kegagalan untuk memulai kembali dengan lebih bijaksana.
Selanjutnya, bangunlah kemitraan dengan mereka yang sudah berpengalaman sekaligus untuk belajar dari pengalaman mereka tentang kegagalan dan kehilangan.
Business Insider dan The Balance Small Businesss setuju bahwa kerugian memang tidak menyenangkan, tetapi situasi menantang seperti itu adalah kesempatan untuk berkembang.
Berbisnis, baik itu bisnis kecil dan besar, berpotensi menjadi salah satu pengalaman yang memperkaya diri, dan tidak sebatas kekayaan material saja. Jadi, janganlah sampai dirantai rasa takut.
Â
Â
Advertisement