Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan proyek jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) belum ada pembangunan. Proyek tol tersebut baru memasuki tahap konsultasi pasar atau penawaran kepada calon investor.
Beredar kabar pembangunan jalan tol di jalur selatan Jawa, yaitu Tol Cigatas, terutama seksi Bandung-Tasikmalaya sepanjang 100 km sudah mencapai akhir dan bakal rampung pada Agustus 2018.
Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menyatakan, hal itu tidak benar. Pihaknya baru mau persiapan lelang pada tahap konsultasi pasar untuk proyek tol Cigatas. Tahap konsultasi pasar tersebut untuk beberapa proyek jalan tol, termasuk Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Advertisement
Adapun proyek tol di jalur selatan ini menghubungkan Bandung-Tasikmalaya-Cilacap. Rutenya melewati Gedebage-Majalaya terus hingga Cilacap. Herry mengatakan, pembangunan proyek tol tersebut bertahap dimulai dari Bandung-Tasikmalaya. Namun, terlebih dahulu juga harus dilihat kesiapan tanahnya.
Baca Juga
"Hoax (Pembangunan seksi Bandung-Tasikmalaya sudah capai akhir-red). Pembangunan butuh proses. Harus ada dulu mandatnya melalui lelang. Hari ini mau konsultasi pasar ke calon investor," ujar Herry saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/7/2018).
Ia menuturkan, pembangunan proyek tol harus melalui proses yang dilalui mulai dari konsultasi pasar, penyediaan lahan, penetapan lokasi, konstruksi dan lainnya. Oleh karena itu, pembangunan tol Cigatas tersebut masih tahap awal.
Diharapkan proses tahap awal antara lain penetapan lokasi dan pengadaan tanah tersebut selesai pada 2018. Pembangunan tol di wilayah selatan tersebut dinilai perlu dilakukan mengingat seringnya kemacetan yang terjadi tak hanya pada mudik Lebaran.
“Hari ini konsultasi pasar ke calon investor. Konsultasi pasar ke calon-calon investor. Sebelum umumkan pra kualifikasi, pemberitahuan sudah siap. Kemudian pengumuman iklan. Lelang tunggu kesiapan dari pemrakarsa, dalam hal ini Jasa Marga. Lalu tanah sudah siap, penetapan lokasi,” kata dia.
Herry menambahkan, pembangunan tol di wilayah selatan tersebut tak hanya atasi kemacetan tetapi juga untuk mengembangkan ekonomi. "Ini mendorong pengembangan karena ada akses. Selatan dan utara beda jauh. Di utaranya ngebut,” ujar dia.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Ditargetkan Beroperasi Awal 2019
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) mempercepat penyelesaian pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Keberadaan jalan tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh kedua kota tersebut.
Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, STH Saragi mengatakan, hingga akhir Juni 2018, pembangunan konstruksi jalan tol Balikpapan-Samarinda telah mencapai 61,90 persen. Jalan tol dengan total panjang 99,35 kilometer (km) ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018, Targetnya dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2019.
Saragi menyatakan, sebagai pengelola jalan tol ini, pihaknya melakukan berbagai upaya percepatan agar memenuhi target yang telah ditentukan.
“Sampai saat ini, pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah mencapai 61,90 persen sedangkan pengadaan lahannya telah mencapai 95,47 persen,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Dia mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan jalan ini yaitu pembebasan lahan dan hal tersebut menjadi prioritas untuk segera diselesaikan.
Saragi mengakui pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah pembebasan lahan bagi keperluan proyek sehingga pembangunan ruas tol dapat selesai sesuai target yang telah ditentukan.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda terdiri atas lima seksi, yaitu :
a. Seksi 1 mulai dari Km 13 hingga Samboja sepanjang 21,95 km
b. Seksi 2 dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,05 km
c. Seksi 3 dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 18,20 km
d. Seksi 4 dari Palaran hingga Samarinda sepanjang 17,15 km
e. Seksi 5 dari Km 13 Balikpapan hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 km
Untuk pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan Seksi 5 melalui Viability Gap Fund sepanjang 33,11 Km.
Sedangkan ruas investasi yang dikelola oleh PT Jasamarga Balikpapan Samarinda terdiri dari Seksi 2, Seksi 3, dan Seksi 4 dengan total sepanjang 66,23 Km.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement