Sukses

Mendag Ungkap Penyebab Harga Telur Meroket

Harga telur ayam dalam negeri di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, terus melambung usai Lebaran 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Harga kebutuhan pokok, terutama telur, di pasar tradisional melonjak dalam satu bulan terakhir. Bahkan di beberapa lokasi, harga telur saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan saat Lebaran pada Juni kemarin.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyebut bahwa kenaikan harga telur di beberapa pasar karena adanya kenaikan harga pakan. Dampak dari kenaikan harga pakan tersebut membuat biaya produksi tinggi sehingga para distributor telur ikut serta menaikkan harga ke pedagang.

"Jadi karena bahan pakan tinggi," ujarnya saat ditemui di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Ketua KPPU, Kurnia Toha, pun turut menanggapi masalah kenaikan harga telur saat ini. KPPU berjanji akan mendalami dan mencari tahu penyebab kenaikan tersebut.

Kurnia meminta kepada jajarannya untuk secara langsung terjun ke lapangan untuk memeriksa langsung penyebab kenaikan harga telur. Pemeriksaan tersebut untuk melihat apakah karena masalah kartel atau lainnya.

"Akan kami lihat terus kenapa masih tinggi, harusnya sudah turun. Laporan masyarakat ini menjadi penting karena masyarakat yang merasakan langsung masalah kenaikan. Kami dalami dan staf kami turun ke pasar memantau ada apa ini?" jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Harga Telur Ayam Naik Rp 1.000 Setiap Pekan di Pasar Kebayoran Lama

Harga telur ayam dalam negeri di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, terus melambung usai Lebaran 2018. Harga telur naik Rp 1.000 dalam hitungan pekan.

Seperti diungkapkan Erman (28), pedagang telur yang mengaku, harga telur ayam terus naik sejak malam takbiran hingga menyentuh Rp 29 ribu per kilogram (kg).

"Telur ayam sudah naik sejak malam takbir kemarin. Awalnya Rp 23 ribu (per kg), terus naik, sekarang jadi Rp 29 ribu (per kg). Kenaikannya Rp 1.000 tiap minggunya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (9/7/2018).

Erman menyatakan, permintaan telur yang terus meningkat menjadi faktor harga jualnya menjadi naik. "Penyetor lebih mengutamakan yang di daerah daripada di Jakarta," jelas dia.

Kenaikan harga juga dikatakan pedagang lain di tempat yang sama. Azis (16), mengaku kini menjual telur ayam pada harga Rp 28 ribu per kg.

"Ini sebelumnya Rp 25 ribu (per kg), terus naik perlahan jadi Rp 28 ribu (per kg). Ini naik soalnya ayamnya katanya susah bertelur," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: