Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan semen asal China, PT Conch Cement Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik hingga 25 juta ton.
Peningkatan kapasitas produksi tersebut ditargetkan bisa dilakukan dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa daerah.
Direktur Conch Cement Indonesia Wang Hai Wing mengatakan peningkatan kapasitas produksi ini dilakukan sebab kebutuhan semen di Indonesia masih cukup tinggi.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi memang kelebihan suplai ini hanya jangka pendek. Ke depannya, pasar ini (Indonesia) masih ada potensi, masih bisa menyerap. Permintaan pasar itu masih ada, masih cukup besar saat ini," ujar dia saat ditemui, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Selain itu peningkatan kapasitas produksi, kata dia, juga dilakukan untuk menurunkan harga semen di Indonesia
"Jadi sebenarnya, rata-rata konsumsi atau pemakaian semen per orang di Indonesia itu tidak tinggi, sehingga kita bilang sampai saat ini belum kelebihan suplai, per kapitanya," kata Wang.
Dia mengatakan, Conch juga telah ekspor semen ke Filipina dan Papua New Guinea. Namun angka masih kecil, yakni sebesar 10 persen. Itu pun hanya berasal dari satu pabrik di Papua.
"Yang diekspor sekitar 10 persen dari satu pabrik yang di Papua. Pabrik lain belum ada yang ekspor. Kapasitas produksi di Papua 1,2 juta ton per tahun," ujar dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Semen Baturaja Gandeng Pertamina Genjot Pemasaran
Sebelumnya, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menjalin kerja sama dengan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina Lubricants.
Kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kinerja masing-masing perusahaan, antara lain di bidang pemasaran, logistik, dan produk lubrikasi. Penandatanganan kesepakatan sudah dilakukan pada Rabu, 2 Mei 2018 oleh Direktur Utama (Dirut) SMBR, Rahmad Pribadi dan Direktur Utama Pertamina Lubricants, Afandi, di Ballroom Hotel Pullman Jakarta.
Rahmad mengemukakan penandatanganan kesepakatan kerja sama bertujuan meningkatkan sinergi di antara badan usaha milik negara (BUMN) dan anak perusahaannya.
Rahmad juga mengharapkan kerja sama dapat memberikan value bagi kedua belah pihak. Salah satunya, menurut Rahmad, adalah dengan saling memanfaatkan brand equity masing-masing perusahaan di bidang pemasaran dan logistik.
"Selain itu juga diharapkan potensi kerja sama dalam bidang distribusi dan angkutan juga dapat terealisasikan sehingga diharapkan dapat memperkuat supply chain dari kedua perusahaan. Khususnya untuk wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel),” kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Kamis 3 Mei 2018.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk sebagai pemimpin pasar di pasar industri semen Sumbagsel akan ikut memperkenalkan brand Pertamina Lubricants di area Sumatera Bagian Selatan.
Begitu juga dengan Pertamina Lubricants akan ikut mempromosikan merek Semen Baturaja di kancah nasional sehingga dapat meningkatkan penjualan semen secara tidak langsung.
Pertamina Lubricants menurut Rahmad juga memiliki layanan purnajual terpadu yang sangat baik. “Sehingga kami tidak ragu menggunakan produk Pertamina Lubricants,” Rahmad menambahkan.
Salah satu tugas utama Semen Baturaja sebagai produsen semen adalah menjamin kelancaran ketersediaan semen di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Sumbagsel.
Manajemen Semen Baturaja menilai mutu produk pelumas PT Pertamina Lubricants merupakan yang terbaik sehingga mampu mendukung kelancaran operasional proses produksi semen.
Pada 2018, Semen Baturaja menargetkan peningkatan volume penjualan menjadi 2,75 juta ton, seiring beroperasinya Pabrik Baturaja II yang memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar 1,85 juta ton semen per tahun.
Peningkatan volume penjualan dapat dicapai apabila pabrik dapat beroperasi dengan lancar. Kapasitas produksi Perseroan saat ini mencapai 3,85 juta ton semen per tahun. Sinergi BUMN diharapkan dapat mendukung ekspansi pasar yang dilakukan Perseroan. (Yas)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement