Sukses

Koperasi Masa Kini Harus Berkonsep Digital

Saat menghadapi krisis ekonomi 1997 dan 2008, ekonomi Indonesia tetap bisa bertahan karena peran koperasi yang begitu dominan.

Liputan6.com, Jakarta - Koperasi merupakan kekuatan utama ekonomi Indonesia. Hal ini ketika menghadapi krisis ekonomi 1997 dan 2008, ekonomi Indonesia tetap bisa bertahan karena peran koperasi yang begitu dominan.

“Kenapa ini terjadi? Karena kita tahu bahwa koperasi itu telah menjadi tiang utama dari ekonomi kita secara nasional,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dikutip dari laman Setkab, Kamis (12/7/2018).

Ibarat dalam aliran darah, koperasi merupakan urat nadi utama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama di bidang ekonomi. Karena itu, pemerintah tentunya harus memfasilitasi, menjaga, dan membuat koperasi bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Namun dalam era digital saat ini, Seskab Pramono Anung mengakui, koperasi tidak hanya perlu melakukan modernisasi. Tetapi juga harus menyesuaikan cara berpikir, konsep, pendekatan.

“Koperasi harus masuk pada wilayah itu, semakin dekat antar konsumen dimanapun berada dengan koperasi maupun dengan produsen kita,” tutur Seskab.

Pramono meyakini, kalau bisa dikelola dengan baik, dan masuk dengan menggunakan digital sebagai sarana untuk itu, maka koperasi akan menjadi semakin kuat, semakin besar sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional semakin baik.

 

2 dari 2 halaman

Jangan Mundur

Karena sudah menjadi tiang dan urat nadi dari pertumbuhan ekonomi bangsa, Pramono berharap para penggiat koperasi kita tidak boleh mundur.

“Kita harus menatap ke depan dan masa depan bangsa ini sebagian besar tentunya adalah peran koperasi, baik itu pada skala menengah, kecil, dan besar,” tegas Seskab.

Pramono meyakini, dengan dukungan dan fasilitasi pemerintah, koperasi nasional ke depan akan semakin baik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: