Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti sedang cekcok dengan Fahri Hamzah. Meskipun Susi sudah dikenal secara global, dan bahkan dipuji Google, tetapi ternyata itu tidak membuat Fahri Hamzah puas.
Awal perkara dimulai dari Fahri Hamzah membaca pernyataan Susi, tapi ternyata tidak lengkap. Alhasil, sang menteri kesal dan menuduh Fahri naif lewat akun Twitternya.
Advertisement
Baca Juga
Menghadapi serangan balik Susi, anggota DPR dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu langsung merespons. Fahri menyebut kebijakan Susi membuat nelayan makin sengsara.
Pertama, kesalahan ibu adalah bikin nelayan sengsara. Padahal. Tugas ibu nomor 1 di posisi itu bukan yang lainnya tetapi bikin nelayan hidup bahagia. Ibu boleh punya alasan konservasi, dll sampai ibu dipuji dunia. Seperti sudah ibu nikmati. Hebatlah.
— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 12, 2018
Fahri Hamzah menyebut nelayan kecil makin susah mencari ikan akibat kebijakan Susi. Lebih lanjut, ia menuduh sang menteri mengambil pekerjaan polisi dan tentara.
Kedua, tugas ibu bukan menegakkan hukum. Saya sudah baca UU yang sekarang ibu mau ubah. Memang Gak ada dan tidak boleh. Konsep poros maritim itu bukan menyulap menteri kelautan menjadi penegak hukum. Kenapa ibu mengambil pekerjaan polisi dan tentara?
— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 12, 2018
Selain itu, Fahri Hamzah mengaku lebih paham keadaan nelayan daripada Susi. Ia pun mengatakan sudah mendengar pendapatan nelayan tentang kebijakan Susi.
Maaf bU Susi,Saya juga seperti ibu Gak suka basa basi. Banyak yang saya mengerti sebagai anak pesisir tapi ibu lebih tahu. Hanya kita beda tugas dan beda posisi, tugas ibu eksekutif dan tugas saya legislatif. Percakapan ini anggaplah sebuah kopi siang. Tks. @susipudjiastuti
— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 12, 2018
Sederet Prestasi Gemilang Menteri Susi
Meski diserang oleh kata-kata Fahri Hamzah, tetapi sejarah telah mencatat berbagai prestasi Menteri Susi. Bahkan, Google turut memuji inovasi yang dilakukan sang menteri.
Salah satu inisiatif Susi yang berbuah prestasi adalah kolaborasinya bersama Global Fishing Watch yang didukung Google, ribuan kapal milik asing dapat dengan mudah ditemukan secara real time, serta mengetahui apakah kapal hanya sekadar transit atau memancing.
Pihak Google pun mengaku terpukau atas inisiatif yang dilakukan Susi, serta kemauan sang menteri untuk memakai teknologi mutakhir.
"Susi menghubungi kami dan berkata 'Saya suka hasil pekerjaan Anda, kami (Kementerian KKP) ingin tahu apakah kita bisa memakai informasi itu di Indonesia,'" kenang Brian Sullivan, Manajer dari Google Ocean and Earth Outreach.
Lebih lanjut, Sullivan turut menyebut Susi sebagai menteri yang berpikiran terbuka, dan berbeda dari menteri-menteri lain.
Susi pun berhasil unjuk gigi di Norwegia, salah satu negara terkaya di dunia. Saat bertandang ke negara itu, Susi menampilkan kehebatan laut Indonesia.
“Laut Indonesia sangat kaya dan subur. Akan tetapi karena praktik penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak mengikuti aturan, kekayaan di laut Indonesia itu hilang,” ungkap Menteri Susi di Norwegian Institute of International Affairs.
Tidak hanya itu, menjaga laut untuk hal ekonomi saja, Susi turut memperhatikan kehidupan biota laut.
Sementara, prestasi terbaru Fahri Hamzah adalah menang di pengadilan melawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) alias partainya sendiri. Fahri memang ingin dikeluarkan dari partai itu, tetapi ia menolak.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement