Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic mencuri perhatian dunia di ajang Piala Dunia 2018. Perhatian yang diberikan bukan karena ia cantik saja, tetapi juga sifatnya yang membaur dengan rakyat.
Dilansir The Guardian, penggemar sepak bola memberikan respek mereka pada Presiden Kolinda yang terbang ke kota ibukota Rusia menggunakan pesawat ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, ternyata dia tidak pernah kelewatan pertandingan tim negaranya yang dikenal dengan julukan Vatreni (Kelompok Membara).
Hal unik lainnya adalah wanita itu memilih duduk membaur bersama tim Kroasia. Ia juga menolak mendapatkan gaji setiap kali ia absen untuk menonton pertandingan tim Vatreni.Â
Hats off to Kolinda Grabar-Kitarovic, President of Croatia. She attended every Croatia match at the World Cup, travelled in economy class and sat with the fans in the stadium. She refused to take any pay for her days not at work. Now that’s leadership.#Croatia #WorldCupFinal pic.twitter.com/KTXJlHqSbD
— James Melville (@JamesMelville) July 15, 2018
"Angkat topi untuk Kolinda Grabar-Kitarovic, Presiden Kroasia. Ia menghadiri setiap pertandingan Kroasia saat Piala Dunia, travel naik pesawat ekonomi dan duduk bersama penggemar di stadium. Ia menolak mengambil gajinya untu khari-hari saat dia tidak bekerja. Itulah kepemimpinan," cuit seorang pengguna Twitter.
Tersebar juga ketika Kolinda memeluk erat pemain Kroasia, Luka Modric. Foto ini menyentuh hati para penggemar bola.
Kolinda Grabar-Kitarovic merupakan presiden wanita pertama Kroasia. Ia menjabat sebagai kepala negara sejak 2015 dan sempat bekerja sebagai diplomat.
Bangga dengan Tim Kroasia
Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic tetap bangga dengan Luka Modric dan kawan-kawan, meski gagal di partai puncak Piala Dunia 2018. Berhasil melaju ke babak final saja menurutnya sudah membawa Kroasia ke puncak dunia.Â
Kroasia kalah 2-4 dari Prancis di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018) pada final Piala Dunia2018. Empat gol Prancis dicetak oleh Mario Mandzukic (gol bunuh diri), Antoine Griezmann, Paul Pogba, dan Kylian Mbappe. Sedangkan dua gol balasan Kroasia dicetak Ivan Rakitic dan Mario Mandzukic.
Kekalahan tersebut membuat Kroasia gagal memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tampil pada 1998. Menjadi runner up di Piala Dunia 2018 menjadi prestasi terbaik mereka di event ini.
"Tidak masalah jika kita memenangkan emas atau perak. Sebab, kami berada di puncak dunia dan saya sangat bangga dengan negara saya," kata Kolinda, ujar dikutip dari rt.com.
Dalam final Piala Dunia 2018, Kroasia mendominasi permainan dengan menguasai ball possession hingga 66 persen. Kroasia melepaskan 13 sepakan, empat di antaranya mengancam gawang Prancis.
Advertisement