Liputan6.com, Berlin - Sebuah keputusan dramatis diambil oleh Mesut Ozil. Pemain bola berusia 29 tahun itu memutuskan untuk resmi pensiun dari Tim Nasional Jerman.
Alasan Ozil adalah dirinya selalu dijadikan kambing hitam oleh Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman Reinhard Grindel. Ozil menyebut Grindel tidak kompeten dalam bekerja, dan hanya bisa menyalahkan dirinya dengan kritikan bernuansa rasisme.
Advertisement
Baca Juga
Walaupun hengkang dari Tim Jerman, ternyata Ozil sudah memiliki kondisi finansial yang kuat. Menurut laporan Talk Sport, Ozil masuk ke jajaran lima pesepak bola terkaya yang berusia di bawah 30 tahun.
Terkini, harta Ozil pada 2018 mencapai angka 28 juta pound sterling atau setara Rp 532 miliar pada kurs saat ini (1 pound sterling: Rp 19.004). Ozil menempati peringkat empat, diikuti oleh Eden Hazard, Sergio Aguero, dan Gareth Bale di peringkat pertama.
Dalam kontraknya di Arsenal pada Februari lalu, Ozil menerima gaji 300 ribu pound sterling tiap pekan (Rp 5,7 miliar). Itu membuatnya menjadi salah satu pemain dengan gaji termahal di Premier League setelah Alexis Sanchez.
Sebagai atlet terkenal, Ozil turut mendapatkan tambahan uang dari berbagai macam sponsor seperti dari Adidas. Bahkan, Ozil sempat "diperebutkan" oleh Nike dan Adidas.
Tidak hanya itu, Ozil juga berkolaborasi dengan inisiatif BigShoe untuk membantu 23 anak-anak menjalani operasi di Rusia. Sebelumnya, ia pun pernah menolong anak-anak lewat inisiatif serupa
Dalam pernyataanya yang di-upload ke Twitter, Ozil mengapresiasi pihak sponsor yang setia mendukungnya. Ia pun menegaskan dirinya tidak mendukung Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan.
Sekadar informasi, Ozil sempat kena kontroversi akibat beberapa kali bertemu Erdogan. Sebab, hubungan pemerintahan Jerman dan Erdogan tidaklah harmonis.
Mesut Ozil Merasa Terbuang Usai Jadi Pahlawan Timnas Jerman
Karier Mesut Ozil bersama Timnas Jerman berakhir tragis. Dia telah memutuskan pensiun dari pentas internasional pada Senin, 23 Juli 2018.
Ozil memulai debutnya bersama timnas Jerman pada 2009. Pada 29 Juni 2009, Ozil mendapat kesempatan memperkuat Jerman saat melawan Inggris. Dalam laga tersebut, dia membantu Jerman menang 4-0.
Selama membela Der Panzer, gelandang serang Arsenal itu membukukan 23 gol dari 92 caps. Ozil juga memenangi dua gelar bersama Jerman, yakni Piala Eropa U-21 pada 2009 dan Piala Dunia 2014.
"Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir semua yang sudah saya raih sejak debut internasional bersama Jerman pada 2009 sudah dilupakan," kata Ozil di laman resmi Twitter miliknya.
Namun, Ozil merasa catatan gemilangnya itu tak dihargai oleh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) dan suporternya. Ini terjadi setelah Ozil berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Padahal, Ozil sudah melakukan sumpah setia bersama Der Panzer, meski memiliki darah Turki dari ayah dan ibunya. Dia juga menegaskan bukan alat politik dari Erdogan.
Ozil memang seorang imigran asal Turki yang lahir di Gelsenkirchen, Jerman. Orangtua Ozil, Mustafa dan Gulizar, bermigrasi melalui darat dan laut dari Turki ke Jerman untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di jantung industri Ruhr Jerman.
"Saya tahu foto kami (Ozil dan Presiden Erdogan) menyebabkan respons besar di media Jerman, dan sementara beberapa orang mungkin menuduh saya berbohong atau berdusta, (namun) gambar yang kami ambil tidak memiliki pengaruh politik."
"Bagi saya, berfoto dengan Presiden Erdogan bukanlah soal politik atau pemilu. Hal itu adalah tentang menghormati pejabat tinggi dari negara keluarga saya," ujar gelandang Jerman berusia 29 tahun itu.
Advertisement