Sukses

China Rilis Paket Kebijakan buat Jaga Ekonomi

China telah meluncurkan paket kebijakan untuk menggenjot permintaan domestik.

Liputan6.com, Beijing - China telah meluncurkan paket kebijakan ekonomi untuk menggenjot permintaan domestik. Ini seiring ketegangan di sektor perdagangan yang dapat mengancam perlambatan ekonomi China.

Adapun paket kebijakan itu mulai dari pemotongan pajak. Ini bertujuan mendorong pengeluaran penelitian untuk obligasi khusus buat investasi infrastruktur.

Langkah-langkah tersebut diumumkan pada Senin malam 23 Juli 2018 usai pertemuan Dewan Negara di Beijing, China. Ini sebagai respons lebih fleksibel terhadap ketidakpastian eksternal daripada pengetatan anggaran yang sudah ada pada 2018.

Kebijakan fiskal dinilai harus lebih proaktif dan berkoordinasi dengan lebih baik terutama dengan kebijakan sektor keuangan. Ini juga memberi sinyal kalau kementerian keuangan akan meningkatkan kontribusinya untuk mendukung pertumbuhan.

The People’s Bank of China atau bank sentral China telah pangkas rasio cadangan tiga kali pada 2018. Selain itu juga meluncurkan serangkaian kebijakan untuk sektor swasta dan usaha kecil.

Dengan dampak ekonomi dari pengenaan tarif impor dari Amerika Serikat yang belum jelas membuat para pemangku kepentingan menarik sejumlah hambatan untuk stabilkan ekonomi.

Pada saat ini yang dilakukan tanpa memakai stimulus skala besar atau pelonggaran moneter yang luas. Ini karena para pejabat tetap berkomitmen untuk jaga pertumbuhan utang.

"Saya tidak berpikir ada pelonggaran signifikan atau kebijakan yang berbalik arah," ujar Ekonom Macquarie Securities, Larry Hu, seperti dikutip dari laman strait times, Selasa (24/7/2018).

Sejumlah lembaga keuangan pun merespons dari langkah pemerintah China. Nomura Holdings menilai China akan memulai stimulus fiskal. Selain itu, Guotai Junan Securities melihat ada bias pelonggaran dalam kebijakan moneter. Deutsche Bank memandangnya sebagai kebijakan yang berubah ke arah melonggarkan.

 

2 dari 2 halaman

Paket Kebijakan China

Adapun paket kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah China antara lain memberikan potongan pajak tambahan 65 miliar yuan untuk perusahaan yang mengeluarkan dana research and development (R&D), mempercepat penjualan obligasi khusus non-anggaran untuk membantu pembiayaan infrastruktur pemerintah daerah, dan kurangi pembatasan penerbitan obligasi bank untuk perusahaan kecil.

Selain itu, investasi swasta akan didorong dengan memperkenalkan proyek-proyek dalam transportasi, gas dan telekomunikasi.

Pemerintah daerah akan didorong untuk menggunakan dana fiskal yang belum dimanfaatkan dengan lebih baik. Serta kebijakan menarik investasi investor asing untuk diinvestasi kembali dan ditingkatkan.

Paket kebijakan ekonomi China juga akan berusaha memandu lembaga keuangan untuk memastikan pendanaan yang wajar untuk pembiayaan pemerintah sehingga. Ini agar proyek yang diperlukan tidak mandek.

Pembiayaan juga didorong untuk fasilitasi konstruksi dan perencanaan sejumlah proyek besar yang akan penuhi tujuan pembangunan dan permintaan publik, serta percepat terobosan teknologi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â