Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta selaku pengelola angkutan publik Mass Rapid Transit (MRT) kini tengah mencari banyak karyawan baru sebelum dapat beroperasi secara komersial pada Maret 2019.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Agung Wicaksono menyampaikan, MRT membutuhkan 235 pegawaibaru untuk bagian pengoperasian dan pemeliharaan.
"Kita butuh total 640 orang, dan saat ini kita sudah punya 405 orang. Jadi masih butuh kurang lebih 235 orang lagi," ujar dia di kantornya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Ke depan, ia mengaku, membutuhkan bantuan dari karyawan-karyawan yang fleksibel serta punya kemauan kuat untuk memberikan pelayanan.
"MRT Jakarta butuh Avengers. Super power yang punya kekuatan berbeda-beda untuk melayani. Jadi butuh latar belakang untuk yang punya jiwa pelayanan," ujar dia.
"Yang datang ke kita itu biasanya berasal dari industri hotel, supermarket, retail, atau mereka yang latar belakangnya melayani. Kita butuh lebih banyak avengers-avengers ini. Tiap hari saya interview 10-11 orang," dia menambahkan.
Selain itu, Agung mengatakan, MRT Jakarta juga hendak mengkombinasikan generasi muda dan berpengalaman yang punya keinginan besar untuk terus belajar. Ia mencontohkan, perusahaan kini memiliki satu petugas Operation Control Center (OCC) yang telah menjadi masinis di KAI selama 30 tahun.
"Kalau di Jepang posisi OCC itu harus yang sudah berpengalaman. Tapi kita kombinasikan pengalaman senior dengan anak-anak muda dari STT Kereta Api tapi belum punya pengalaman. Seperti kombinasi Kungfu Panda, dari para tenaga muda dan yang pengalaman ini," tutur Agung.
Â
Begini Perkembangan Terbaru Proyek MRT Jakarta
Sebelumnya, perkembangan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah mencapai 95,33 persen.Â
"Progress terakhir itu 95,33 persen. Ini hot from the oven, angka per 25 Juli. Laporannya didapat tadi pagi sekitar jam 10. Jadi laporan per bulannya itu selalu keluar tiap tanggal 25," ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandara di kantornya, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.
William menjelaskan, angka 95,33 persen itu terdiri dari 93,41 persen merupakan perkembangan pembangunan depo dan elevated section cp 101 cp 103. Kemudian 97,26 persen untuk perkembangan pengerjaan bawah tanah (underground).
Dia mengatakan, MRT Jakarta direncanakan mulai beroperasi secara komersial pada akhir Maret 2019.
"Jadi ini (progress proyek) on track, untuk memastikan pengerjaan-pengerjaan ke depan berjalan lancar. Kita punya 218 hari menuju 1 Maret (2019)," ucap dia.
Lebih lanjut, dia menyebutkan beberapa milestone penting dalam pembangunan proyek MRT Jakarta ke depan. Seperti pada 9 Agustus 2018 nanti, akan dimulai tes integrasi persinyalan di jalur utama menggunakan kereta pertama.
Kemudian rencananya pada 10 September 2018, akan dimulai tes uji pergerakan kereta di jalur utama. Sementara pada 12 November 2018 akan diterapkan uji coba sistem integrasi.
"Untuk 8 Desember (2018) nanti kita akan uji coba kereta kedua sampai ke-16 di jalur utama. Baru pada 15 Februari 2019 akan full trial run," tutur William.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement