Sukses

Dolar Perkasa Bikin Harga Emas Memudar

Harga emas memang selalu tertekan dibandingkan dengan aset lain seperti saham, ketika kekhawatiran tentang kondisi keuangan dan politik global memudar.

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah di bawah tekanan penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) dan merespon meredanya ketegangan perdagangan, setelah Amerika Serikat setuju untuk menahan diri dari rencana mengenakan tarif impor pada mobil produksi Uni Eropa.

Kedua pihak juga akan memulai pembicaraan untuk memotong hambatan perdagangan lainnya. Kedua pimpinan negara mengumumkan pada hari Rabu setelah menggelar pertemuan di Gedung Putih.

Melansir laman Reuters, Jumat (27/7/2018), harga emas di pasar spot emas tergelincir 0,4 persen menjadi USD 1,228.33 per ounce, setelah naik 0,6 persen pada Rabu. Pada awal sesi, harga logam ini mencapai USD 1,235.16, tertinggi dalam lebih dari seminggu.

Adapun harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus 0,3 persen lebih rendah menjadi USD 1,228.10 per ounce.

Emas memang selalu mengalah dari aset lain seperti saham ketika kekhawatiran tentang kondisi keuangan dan politik global memudar.

"Kenaikan ini sebagian berkaitan dengan berita bahwa Trump dan Uni Eropa menyerukan gencatan senjata pada perang dagang dan penghentian kenaikan tarif," kata Analis Logam Mulia Natixis, Bernard Dahdah.

Namun dia mengatakan, penurunan harga emas sejak April menjadi permasalahan yang lebih besar daripada terkait perdamaian Uni Eropa-AS saat ini.

Emas saat ini diperdagangkan sekitar 10 persen lebih tinggi dari April karena tekanan dari dolar yang lebih kuat, yang telah meningkat sekitar 5 persen pada waktu itu. Mata uang AS ini telah naik 0,2 persen pada hari Kamis.

Sementara itu, indeks ekuitas dunia MSCI naik ke posisi tertinggi sejak Maret, menandakan permintaan investor untuk aset berisiko tinggi.

"Pemulihan euro terhadap greenback juga gagal mengangkat bullion, membenarkan bahwa ada sedikit minat investor untuk logam mulia saat ini," kata Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.

 

2 dari 2 halaman

Harga Komoditas Lain

Sementara itu, Bank Sentral Eropa menegaskan kembali bahwa mereka akan mengakhiri program stimulusnya tahun ini, seraya mengatakan risiko dari konflik perdagangan global yang tidak dapat diprediksi tidak menjamin pembatalan apapun dari rencananya.

Investor juga tengah mengawasi data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua, yang diharapkan pada hari Jumat.

Adapun, untuk harga logam mulia lainnya, perak tercatat 0,5 persen lebih rendah menjadi USD 15,47 per ounce, setelah sebelumnya mencapai posisi tertinggi sejak 17 Juli di USD 15,67 per ounce.

Harga Palladium turun 1 persen menjadi USD 930 per ounce. Ini menyentuh posisi tertinggi lebih dari satu minggu di USD 941,10 pada sesi sebelumnya. Sedangkan harga Platinum turun 1,6 persen menjadi USD 828 per ounce.