Sukses

Kontrak Diteken, Pelabuhan Patimban Dibangun Agustus

Menteri Perhuhungan Budi Karya Sumadi menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhuhungan RI Budi Karya Sumadi hari ini menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat di Gedung Kementerian Perhubungan.

Dengan ditandatanganinya kontrak ini maka JICA akan mengucurkan dana pinjaman untuk mengerjakan tahap 1. Adapun kontrak yang ditandatangani memiliki total nilai Rp 8,9 triliun.

"Bicara Patimban, kita ingin daya saing makin baik dan biaya logistik bisa ditekan lebih baik, maka kita anggap ini proyek penting dan harus dilakukan bersama untuk kejayaan Indoensia," kata Menhub di kantornya, Jumat (27/7/2018).

Penandatanganan dilakukan antara Direktorat Jendral Perhubungan Laut dengan konsorsium proyek yang beranggotakan perusahan Jepang dan Indonesia, yaitu Penta Ocean-Toa-Rinkai-Wika-PP.

Setelah ditandatangani, Menhub mengungkapkan akan dilakukan groundbreaking sebagai tanda mulai konstruksi proyek ini pada awal Agustus 2018.

Dalam kontrak ini akan dikerjakan diantaranya pembangunan terminal kendaraan (car terminal), terminal petikemas dan dermaga kapal Ro-Ro.

"Teknisnya Patimban direncanakan akan layani 3,5 juta Teus dan nanti akan menjadi 5,5 juta Teus dan akhornya menjadi 7,5 juta Teus. Artinya Patimban akan sama besar dengan Priok. Maka distribusi barang dari bagian tengah bisa terkoneksi lebih lancar," tegas Menhub.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Khusus Kapal Ro-Ro

Khusus pembangunan car terminal dan dermaga kapal Ro-Ro, menhub mentargetkan akan selesai pada Maret 2019.

Seperti diketahui, pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan dilakukan dalam beberap tahap. Untuk tahap pertama terbagi dalam dua fase.

Untuk fase pertama, Pelabuhan Patimban bakal memiliki terminal kendaraan yang bisa menampung 360 ribu unit per tahun.

Selain mencakup terminal kendaraan, fase kedua pada tahap pertama mencakup terminal peti kemas dengan kapasitas 800 ribu TEUs. Adapun kontrak pembangunan tahap pertama ini memiliki masa kerja 720 hari. (Yas)