Sukses

Top 3: Cara Beli Surat Utang buat Generasi Milenial

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Minggu 29 Juli 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menerbitkan surat utang negara (SBN) ritel seri SBR003 beberapa waktu lalu. Surat utang ritel ini untuk pertama kalinya dijual secara online dan melibatkan perusahaan fintech, yakni PT Investree Radhika Jaya.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan, SBR003 ini sebagai instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan oleh generasi milenial.

“Ini bagian upaya kami untuk mendalami pasar, sekaligus untuk financial inclusion. Yang kita sasar adalah generasi muda, bukan hanya 40 tahun ke bawah tapi juga generasi milenial,” jelas Lucky.

Penerbitan SBR003 juga melibatkan sembilan mitra ditribusi yang terdiri dari bank umum seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, dan Bank Permata. Lalu perusahaan efek seperti Trimegah Securities, Bareksa, dan Star Mercato Capitale.

Artikel milenial ingin beli surat utang?begini caranya menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com pada akhir pekan ini.

Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Minggu (29/7/2018):

1.Milenial Ingin Beli Surat Utang? Begini Caranya

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menerbitkan surat utang negara (SBN) ritel seri SBR003 beberapa waktu lalu. Surat utang ritel ini untuk pertama kalinya dijual secara online dan melibatkan perusahaan fintech, yakni PT Investree Radhika Jaya.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan, SBR003 ini sebagai instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan oleh generasi milenial.

“Ini bagian upaya kami untuk mendalami pasar, sekaligus untuk financial inclusion. Yang kita sasar adalah generasi muda, bukan hanya 40 tahun ke bawah tapi juga generasi milenial,” jelas Lucky.

Penerbitan SBR003 juga melibatkan sembilan mitra ditribusi yang terdiri dari bank umum seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, dan Bank Permata. Lalu perusahaan efek seperti Trimegah Securities, Bareksa, dan Star Mercato Capitale.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Yuk Segera Tukar Kartu ATM dengan Kartu Berlogo GPN

Bank Indonesia (BI) dan perbankan akan menggelar kampanye Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dengan menyelenggarakan kegiatan pekan penukaran kartu berlogo GPNdi beberapa titik di wilayah Indonesia.

Semua diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan bekerjasama dengan perbankan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. 

"Kampanye akan diselenggarakan serentak pada hari Minggu, 29 Juli 2018 yang dilanjutkan dengan kegiatan penukaran kartu pada 30 Juli sampai dengan 3 Agustus 2018," kata dia, Sabtu 28 Juli 2018.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Saham Facebook Terjun Bebas, Investor Milenial Berebut Beli

aham Facebook jatuh 19 persen pada penutupan Kamis, 27 Juli 2018. Ini artinya Facebook kehilangan kapitalisasi pasar sekitar USD 120 miliar atau setara Rp 1.737 triliun (1 USD = Rp 14.413).

Harga saham Facebook pun turun menjadi USD 176 per lembar, padahal pada pembukaan Senin lalu harganya masih USD 210 per lembar. Tentunya, muncul bermacam reaksi pada kejatuhan ini, apalagi belum ada perusahaan yang sahamnya jatuh separah Facebook.

Berita selengkapnya baca di sini

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: