Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan dua hal penting yang harus dilakukan sebagai strategi kebijakan untuk memperkuat cadangan devisa agar ekonomi Indonesia semakin kuat.
Selain itu semakin meningkat dalam hadapi ketidakpastian global yaitu pengendalian impor dan peningkatan ekspor.
"Saya minta dievaluasi lagi secara detil impor, barang-barang yang tidak bersifat strategis yang tidak bersifat strategis yang perlu kita setop dulu atau dikurangi atau diturunkan," ujar Jokowi dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (31/7/2018) yang dikutip dari laman Setkab.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya Jokowi mengingatkan tentang mandatori pemakaian biodiesel yang pernah disampaikannya pada ratas sebelumnya untuk segera dijalankan. Ia meminta setiap waktu update perkembangan mandatori tersebut, karena berdasarkan data yang diterimanya, berpotensi menghemat devisa dari impor BBM yang sangat besar sekali, yaitu USD 21 juta setiap hari.
Jokowi juga menyoroti mengenai peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri atau TKDN, yang sudah dibicarakan sejak 1,5 tahun atau 2 tahun lalu. Akan tetapi dalam pelaksanaan ini masih setengah-setengah.
"Terus dorong pertumbuhan industri substitusi impor," ujar Jokowi seraya mengingatkan, dirinya sudah menyampaikan mengenai industri hulu yang menghasilkan bahan baku.
Strategi Detil
Terkait dengan peningkatan ekspor, Jokowi mengingatkan, perlunya memiliki strategi yang detil produk-produk ekspor apa saja yang perlu diperkuat dan perlu ditingkatkan. Selain itu juga fokus melihat kendala yang dihadapi eksportir di negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia.
Pemerintah, lanjut Jokowi, telah bertemu dengan eksportir-eksportir kecil, sedang, dan besar. Ia minta agar hambatan-hambatan perdagangan segera diselesaikan.
Jokowi menekankan, situasi negara sekarang ini butuh dollar. Oleh sebab itu, Presiden meminta seluruh kementerian/lembaga betul-betul tidak ada main-main dan tidak serius menghadapi ini.
“Semuanya harus serius menghadapi ini. Dan juga saya enggak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat tapi pelaksanaan implementasi tidak berjalan dengan baik,” ujar Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement