Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan kepada entitas bank dari MUFG yakni MUFG Bank untuk meningkatkan investasinya di PT Bank Danamon Indonesia (BDMN) menjadi 40 persen untuk kepemilikan saham.
MUFG Bank akuisisi secara langsung dan tidak langsung saham tambahan sebesar 20,1 persen milik Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd dan entitas terafiliasi lainnya. Ini sebagai bagian dari tahap dua dari transaksi yang diajukan. Demikian mengutip dari keterangan tertulis Selasa (31/7/2018).
MUFG Bank berencana menyelesaikan pengambilalihan atas 20,1 persen kepemilikan saham tambahan sesegera mungkin sesuai dengan peraturan dan prasyarat penyelesaian yang biasa diterapkan dalam transaksi serupa. Para pemegang saham disarankan berhati-hati ketika memperdagangkan sahamnya.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip keterangan PT Bank Danamon Tbk dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan telah menerima Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 17/KDK.03/2018 pada 26 Juli 2018 tentang hasil penilaian kemampuan dan kepatutan MUFG Bank Ltd selalu calon pemegang saham pengendali serta MUFG Group Inc selalu calon ultimate shareholder PT Bank Danamon Indonesia Tbk melalui pembelian 20,1 persen saham.
Salinan keputusan itu diterima perseroan pada 31 Juli 2018. Berdasarkan keputusan itu, OJK telah menyetujui MUFG Bank Ltd selalu pemegang saham pengendali dan MFG Group Inc selaku ultimate shareholder pada Perseroan.
Rencana akuisisi perseroan oleh MUFG Bank melalui pembelian secara langsung maupun tak langsung 20,1 persen saham tambahan dari Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd dan entitas terafiliasi lainnya telah disetujui oleh pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada 20 Maret 2018.
Setelah pelaksanaan akuisisi ini, MUFG Bank akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen. Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd akan tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 33,8 persen di Bank Danamon.
"Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, fokus kami adalah untuk senantiasa meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham. Kami tetap berkomitmen menjalankan perusahaan. Layanan dan kegiatan operasional perbankan perseroan tetap berjalan seperti biasa," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Rita Mirasari.
Adapun penyelesaian atas akuisisi itu tunduk pada prasyarat penyelesaian yang biasa diterapkan dalam transaksi serupa.
Sebelumnya pemegang saham Bank Danamon per 30 Juni 2018 antara lain Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd sebesar 52,93 persen, JPMCB-Franklin Templeton Inv sebesar 5,68 persen, The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd sebesar 19,90 persen, dan publik kurang dari lima persen sebesar 21,27 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa 31 Juli 2018, saham PT Bank Danamon Tbk naik 5,2 persen ke posisi 6.575 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.697 kali dengan nilai transaksi Rp 119,5 miliar. Sebelumnya saham Bank Danamon sempat bergerak di zona merah.
Pada pembukaan perdagangan, saham Bank Danamon dibuka stagnan di kisaran 6.250 per saham. Pada Selasa pekan ini, saham Bank Danamon sempat ditransaksikan di posisi tertinggi 7.000 dan terendah 6.575 per saham.
Â
Bank Danamon Reguk Untung Rp 2 Triliun
Sebelumnya, Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia mengatakan bahwa kinerja semester pertama tahun 2018 didorong peningkatan dalam kualitas pelayanan.
"Tercermin dari pencapaian Bank Danamon sebagai peraih peringkat pertama dan kedua di sejumlah kategori dalam Banking Service Excellence Award 2018," kata Satinder di Menara Danamon, Jakarta, Rabu 25 Juli 2018.
Dia menjelaskan inisiatif-inisiatif strategis jangka panjang Bank Danamon terus menunjukkan hasil. "Upaya diversifikasi mesin pertumbuhan Bank menghasilkan konsistensi peningkatan kinerja pada segmen UKM, consumer mortgage, serta pembiayaan kendaraan bermotor. Struktur pendanaan Bank juga membaik seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA)," ujarnya.
Dia mengungkapkan, CASA Bank Danamon naik 9 persen menjadi Rp 50,9 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,2 persen dari 44,3 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular.
"Deposito tercatat turun 7 persen menjadi Rp 54,5 triliun, di mana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan ke depannya."
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio(LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 94,1 persen. Sementara itu, rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio atau CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,7 persen, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5 persen.
Selanjutnya, pertumbuhan pada Fee Income Bancassurance dan Asuransi Umum Pendapatan biaya atau fee income (tidak termasuk credit related fee) Bank Danamon tercatat pada Rp 609 miliar atau tumbuh sebesar 8 persen secara setahunan.
Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 19 persen menjadi Rp 299 miliar. Sementara fee income Bancassurance tumbuh 4 persen menjadi Rp 166 miliar.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement