Sukses

Menteri PUPR: Jaring di Kali Item Kurang Efektif, Harus Dipompa

Kementerian PUPR akan terus berupaya memompa Kali Item hingga pagelaran Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menilai keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk menghilangkan bau di Kali Sentiong atau Kali Item dengan pemberian cairan mikroba dan waring hitam masih kurang efektif.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemberian cairan mikroba tidak dapat menghilangkan bau. Menurut Basuki, cairan mikroba bersifat hanya untuk mengurangi kadar bau pada kali item saja.

"Kalau jaring itu bukan untuk menghilangkan bau. Pemberian bakteria juga tidak bisa menghilangkan bau. Prinsipnya kalo mau menghilangkan bau ya dipompa. Kalau dengan mikroba, mengurangi saja ya mungkin," tuturnya di saat ditemui di Jakarta Convention Centre, Selasa (31/7/2018) malam.

Basuki menambahkan, Kementerian PUPR akan terus berupaya memompa Kali Item hingga pagelaran Asian Games 2018. Pasalnya, lokasi Kali Item yang berdekatan dengan wisma atlet yang akan berlaga di Asian Games nanti bisa menganggu aktivitas para atlet.

"Upayanya dipompa, digelontor, dan ini sudah dilakukan, sampai Asian Games akan kita pompa terus. Karena airnya ini kecil, tapi orang pada buang sampah ke sana semua," ungkapnya.

Selanjutnya, Basuki menuturkan bahwa kebijakan (pompa) ini merupakan kolaborasi antar beberapa pihak.

"Pompanya ini kan bukan DKI Semua, tapi dari PU juga. Jadi pengendalian banjir di Jakarta ini itukan kolaborasi antara pusat, PUPR, dan juga DKI, itu sudah dari dulu," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kali Item Diguyur 500 Kg Serbuk Deogone

Sebelumnya, Kali Sentiong, atau populer disebut Kali Item, kini sudah berbenah setelah mendapat sorotan karena bau yang menyengat. Hal ini lantaran lokasinya berdekatan dengan wisma para atlet yang akan berlaga di Asian Games nanti.

Pemprov DKI berusaha keras mencari cara untuk menghilangkan bau Kali Item. Cara terbaru yang dilakukan adalah dengan mengguyur 500 kg serbuk penghilang bau, Deogone, ke Kali Item. Hasilnya, bau menyengat tak tercium lagi.

Saat merdeka.com menyusuri kali yang berdampingan dengan Danau Sunter ini, sudah tidak tercium bau yang mengganggu, meski terkadang tercium bau khas kali keruh.

Jabrul, warga Jalan Sunter RW 02, mengaku heran dengan ramainya pemberitaan tentang bau Kali Item.

Jabrul yang sudah tinggal di kawasan Kali Item sejak tahun 80-an mengatakan, bau Kali Item berubah setiap tahun seiring meningkatnya pertumbuhan infrastruktur dan manusia di area tersebut.

"Sebenarnya kita biasa aja di sini. Enggak terganggu dengan bau seperti pemberitaan sekarang. Bau kan berasal dari Danau Sunter, dulu juga bau, banyak enceng gondok, banyak limbah rumah-rumah muara ke situ. Kalau ini (Kali Sentiong) bau, ya wajarlah ini kan enggak ngalir, apalagi sekarang musim panas," ujarnya kepada merdeka.com, tepat di seberang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (31/7/2018).

"Mungkin ramai karena dipasang ini (jaring hitam). Kalau soal bau dari dulu Kali Item memang begini baunya," ujar Jabrul.