Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Investor asing lanjutkan aksi beli menjadi katalis positif pada awal sesi perdagangan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (2/8/2018), IHSG naik terbatas 6,16 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.039,58. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat tipis 7,01 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.040. Indeks saham LQ45 menanjak 0,30 persen ke posisi 957,47. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 136 saam menguat sehingga angkat IHSG. Sedangkan 62 saham melemah dan 111 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 6.055,06 dan terendah 6.035,06. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 24.105 kali dengan volume perdagangan saham 277,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 332,2 miliar.
Baca Juga
Investor asing beli saham Rp 59,12 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.436.
Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham keuangan naik 0,88 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 0,76 persen. Sedangkan sektor saham perdagangan melemah 0,64 persen.
Saham-saham cetak penguatan terbesar antara lain saham RIGS naik 25 persen ke posisi Rp 290 per saham, saham PTSN mendaki 16,07 persen ke posisi Rp 390 per saham, dan saham TCPI melonjak 14,33 persen ke posisi Rp 3.670 per saham.
Sedangkan posisi yang tertekan antara lain saham INPP melemah 20,78 persen ke posisi Rp 610 per saham, saham TRIO tergelincir 7,26 persen ke posisi Rp 575 per saham, dan saham MYOH susut 3,45 persen ke posisi Rp 840 per saham.
Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 1,25 persen, indeks saham Shanghai melemah 1,42 persen, indeks saham Singapura merosot 1,34 persen, indeks saham Taiwan turun 0,80 persen dan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,33 persen.
Riset PT Artha Sekuritas menyebutkan IHSG akan menguat didorong data inflasi membaik. Di sisi lain, pengumuman suku bunga acuan the Federal Reserve akan sebabkan tingginya fluktuasi harga saham. IHSG akan terkonsolidasi dalam jangka pendek.
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung mendatar pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Analis PT Kresna Securities William Mamudi meramalkan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham berpotensi sideways (datar). Mamudi menilai, aksi jual dan beli sama-sama kuat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Sektor saham konsumsi kata Mamudi akan cenderung golden cross pada perdagangan saham hari ini. Namun di sisi lain, Mamudi mengatakan saham emiten infrastruktur dapat tertekan sehingga menjadi beban bagi IHSG.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG justru menunjukan tren naik (bullish). IHSG dipandang akan lanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Nafan menuturkan, IHSG berpotensi perkasa di kisaran 5.915-6.093.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya juga senada dengan Nafan. William mengatakan, laju IHSG kini berpeluang berada di zona hijau. Rilis data ekonomi seperti biasa topang laju IHSG.
"Pada hari ini IHSG berpotensi menguat di rentang 5.821-6.117," kata dia, Kamis 2 Agustus 2018.
Saham-saham yang direkomendasikan oleh Nafan antara lain saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Kemudian William yang menyarankan saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), serta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Â
Â
Â
Advertisement