Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perkembangan transportasi online di Indonesia kian pesat. Hal ini ditandai dengan makin akrabnya pelbagai aplikasi transportasi dengan masyarakat.
"Aplikasi transportasi on-line. Mobil dari tadinya produk sudah beralih ke jasa. Pasti di antara kita, anak-anak kita, semakin terbiasa pakai GrabCar, GoCar," ujar dia di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/8/2018).
Mantan Walikota Solo ini mengatakan semakin mudahnya alat transportasi, khususnya taksi, bisa saja berdampak pada menurunnya permintaan terhadap mobil.
Advertisement
Baca Juga
"Mungkin akan malas belajar nyetir anak-anak kita nanti. Mungkin malas juga bikin SIM," jelas dia.
"Anak-anak kita bilang, lho ngapain saya belajar nyetir, beli mobil, kalau saya perlu mobil, tinggal pakai, tinggal panggil pakai aplikasi. Pakai aplikasi," imbuh dia.
Oleh karena itu, Jokowi berharap, pelaku industri otomotif dapat sungguh mengenal tantangan yang bakal di hadapi ke depan serta mulai menyusun strategi untuk menghadapinya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Jokowi Ingatkan Dunia Mulai Fokus Produksi Mobil Listrik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pengusaha otomotif terhadap berbagai tantangan yang bakal dihadapi ke depan. Hal ini dia sampaikan ketika membuka pameran GIIAS 2018.
"Mobil listrik semakin meluas. Dulu eksotis. Sekarang dunia sudah semakin beralih ke mobil listrik. Inggris, Prancis sudah umumkan. Mulai 2040, akan larang jual. Tiongkok juga sudah menyampaikan akan terdepan untuk kembangkan mobil listrik dan menjadi pasar terbesar di dunia," ujar dia di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis 2 Agustus 2018.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Solo ini mengharapkan, GIIAS 2018 dapat menjadi ajang diskusi dan promosi bagi produk-produk mobil Indonesia.
"Saya diberi tahu, 'Pak bisa lihat model-model mobil baru, Pak'. Memang ini pameran terbesar. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga internasional," ujar dia.
Turut hadir dalam pembukaan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo, Mensesneg Pratikno, serta Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.
Advertisement