Liputan6.com, Jakarta - Amarah seringkali dianggap sebagai hal yang buruk. Tapi ketimbang menyembunyikannya dan berpura-pura bahwa semua baik-baik saja, Anda lebih baik belajar mengendalikan perasaan tersebut.
Melansir laman Business Insider, Jumat (3/8/2018), emosi negatif seperti sedih, cemas, atau marah memang sering terjadi di tempat kerja. Profesor Deanna Geddes dari Fox School of Business, Temple University, merekomendasikan setiap pegawai untuk tidak mengabaikan perasaan marah di tempat kerja.
Advertisement
Baca Juga
"Rasa marah sebenarnya merupakan emosi yang sehat, tanda ada sesuatu yang mengecewakan. Rasa marah dapat membuat kita mengenali faktor apa saja yang sebenarnya membuat kita merasa kecewa," tutur Geddes.
Rasa amarah dapat mendorong para pekerja untuk mengubah situasi di kantor menjadi lebih baik. Berikut empat cara mengendalikan rasa marah di tempat kerja:
1. Keluar dari situasi pemicu rasa marah
Saat suasana di kantor, seperti ketika rapat, mulai membuat diri Anda merasa marah. Segera tinggalkan tempat tersebut untuk menenangkan diri sejenak.
Anda bisa dengan jujur mengatakan, bahwa Anda sedang merasa marah dan butuh waktu untuk sejenak menenangkan diri. Ingatkan rekan kerja yang lain untuk tetap membicarakan hal tersebut setelah Anda tenang.
Â
2. Tenangkan pikiran
Saat merasa marah segera ganggu perasaan tersebut dengan menonton film lucu, olahraga, meditasi hingga berdoa. Tapi kalau waktu Anda tak sebanyak itu, cobalah untuk berlatih nafas guna melepas rasa marah tersebut.
3. Hindari kata `tak pernah` dan `selalu`
Dua kata tersebut dianggap dapat meningkatkan perasaan amarah dan cara pikir Anda semakin berlebihan. Dibandingkan dua kata tersebut, sebaiknya katakan pada diri sendiri betapa Anda sedang marah dan menjadi lebih marah dari kondisi tersebut hanya akan mengundang masalah baru.
Â
Advertisement
4. Coba pahami orang lain
Terkadang Anda merasa marah pada rekan kerja bahkan saat ia tidak menyadarinya. Maka cobalah menyadari bahwa mungkin ia tidak sedang mencoba menyakiti perasaan Anda. Atau bicara langsung kepadanya tentang perasaan Anda dan penyebabnya. Meski terdengar aneh, tapi tak ada salahnya bersikap terbuka pada perasaan sendiri.