Liputan6.com, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) akan mengirimkan delapan merek produk ekonomi kreatif dari subsektor kriya pada perhelatan New York Now (NY Now) 2018 di Jacob Javits Center, New York, 12-15 Agustus 2018.
Produk tersebut antara lain adalah Sackai Bags, Siji, Kana Goods, Noesa, Kayou, Pala Nusantara, Jenggala, dan Indo Risakti.
Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan, hal ini merupakan bentuk dukungan bagi produk-produk dalam negeri untuk bisa mendunia.
Advertisement
"Ini bentuk support kami terhadap sub sektor kriya dalam ajang New York Now 2018, sekaligus komitmen BEKRAF untuk mempromosikan produk-produk Indonesia ke seluruh dunia,” tutur dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018).
Baca Juga
Perhelatan New York Now merupakan pameran dagang internasional yang mengkhususkan diri untuk menampilkan produk-produk dari sub sektor kriya. Nantinya, 24 ribu industri ritel dan ratusan ribu produk kriya dari berbagai negara akan ditampilkan dalam pameran itu.
Adapun subsektor ini sudah memberi kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif, yaitu 15,40 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp 922,59 triliun.
Kepala Bekraf Triawan Munaf optimistis PDB ekonomi kreatif akan tembus hingga Rp 1.000 triliun dari industri ekonomi kreatif tersebut. "Kami sangat yakin dan optimis pencapaian PDB dari ekonomi kreatif mencapai Rp 1.000 triliun," kata dia.
Sebagai informasi, dalam kesempatan ini, BEKRAF bekerja sama dengan banyak pihak, terutama KJRI New York, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, serta menggandeng konsultan/kurator internasional Jennifer Isaacson dari Byhand Consulting yang berbasis di Amerika Serikat.
Sementara kurator dari Indonesia yang terlibat dalam proses seleksi adalah Diana Nazir dari Himpunan Desainer Interior Indonesia, Yanna Diah Kusumawati dari Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia, dan Christianto Prabawa dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia.
Bekraf Ajak 14 Merek Fesyen RI Unjuk Gigi di Singapura
Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura akan fasilitasi 14 merek fesyen (jenama) Indonesia tampil dalam RISING Fashion 2018. Gelaran tersebut adalah pameran kolaborasi antara Indonesia dan Singapura yang akan berlangsung di Paragon Mall, Singapura, pada 1–30 Agustus 2018 mendatang.
Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak, mengatakan bahwa Singapura sebagai salah satu pusat mode di kawasan Asia juga merupakan salah satu tujuan utama ekspor produk fesyen asal Tanah Air.
"Pengorganisasian RISING Fashion 2018 di Singapura diharapkan menjadi salah satu media promosi produk fesyen Indonesia secara global," kata dia dalam sebuah keterangan tertulis, Kamis 26 Juli 2018.
Industri fesyen di Indonesia sendiri merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi unggulan.
Pada 2017, data Outlook Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa subsektor fesyen menyumbang 54,54 persen (USD 10,90 miliar) terhadap nilai total ekspor sektor ekonomi kreatif pada 2015.
Subsektor mode juga memiliki nilai pendapatan negara terbesar pada 2016, yakni Rp166 triliun atau berkontribusi 18,01 persen terhadap PDB ekonomi kreatif.
Upacara pembukaan RISING Fashion 2018 akan diadakan pada 8 Agustus 2018 oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya, yang rencananya juga akan dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.
Selanjutnya, acara bakal dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pertemuan business to business (B2B), business to customer (B2C), sesi styling, dan belanja malam wanita.
Adapun fasilitasi 14 jenama Indonesia dalam RISING Fashion 2018 akan dibagi menjadi dua gelombang. Setiap gelombang akan diisi oleh 7 jenama.
Gelombang pertama akan diadakan pada 1-15 Agustus 2018 untuk merek-merek Purana, Saul, Nataoka, Hunting Field, Maison Met, Pattent Goods, dan Oaksva Jewellery.
Sedangkan untuk gelombang kedua akan digelar pada 16-30 Agustus 2018 dengan merek partisipasi Woodka, Bermock, Danjyo Hiyoji, Alexalexa, D.Tale, Jeffry Tan, dan Diniira.
Joshua yakin, pembukaan gerai toko pop-up di Paragon Mall selama sebulan ini akan membuka mata warga Singapura terhadap produk pakaian karya anak bangsa.
"Diharapkan 14 jenama fesyen Indonesia tersebut nantinya dapat diterima oleh pasar Singapura, dan ditampilkan secara permanen di Singapura," ia menukaskan.
Advertisement