Sukses

Seluruh Rumah Menteri Bakal Gunakan Listrik Tenaga Surya

Pemanfaatan energi baru terbarukan belum maksimal dan justru lebih senang impor.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sudah memiliki teknologi energi terbarukan. Namun ternyata sejauh ini pemanfaatan energi baru terbarukan tersebut belum maksimal dan justru lebih senang impor.

"Ada yang dari angin, solar panel, kemudian biodiesel, kan bio kita besar tapi selama ini enggak kita gunakan. Kita ini gimana ya, menurut saya selalu senang impor," kata dia di kantornya, Jumat (3/8/2018).

Luhut mengungkapkan, saat ini Kemenko Maritim tengah membuat program yang mengharuskan rumah para menteri menggunakan listrik dari energi terbarukan yaitu listrik tenaga matahari atau solar panel yang dipasang di atap.

"Jadi ada yang sudah nawarin tuh, rumah-rumah menteri mau dipasang solar panel. Kan bisa hemat listrik banyak," ujarnya.

Kendati demikian, Luhut mengaku belum mengetahui persis terkait aturan solar panel tersebut. Sebab, aturannya masih digodok di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Mungkin ESDM lagi bikin aturannya. Saya belum lihat." tutup dia. 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

PLN Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kampung Enem Papua

PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Enem, Kabupaten Mappi, Merauke, Papua.‎ PLTS tersebut merupakan bagian dari program 51 Desa Baru Terlistriki di wilayah Papua dan Papua Barat.

General Manajer Wilayah Papua dan Papua Barat PLN Ari Dartomo mengungkapkan, program ini merupakan bentuk realisasi dari komitmen PLN dan pemerintah untuk melistriki seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah terpencil seperti di Kampung Enem ini. 

‎"Pembangunan kelistrikan di Papua dan Papua Barat. PLN bertekad melistriki tanah Papua tanpa terkecuali. Kami canangkan 1.200 desa dilistriksi secara bertahap. Diharakan tidak hanya mencakup dari 50 persen desa di Papua dan Papua Barat. Jika digabungkan dengan (program) Kementerian ESDM diharapkan 90 persen lebih terlistriki," ujar dia di Kampung Enem, Papua, Selasa (24/7/2018).

Dia mengungkapkan, PLTS tersebut memiliki kapasitas 100 kWP dengan nilai investasi sebesar Rp 8,72 miliar. PLTS ini akan mengaliri listrik ke tiga desa di sekitarnya, yaitu Kampung Enem, Kampung Rep, dan Kampung Paedam.

"PLTS 100 kWp, jaringan JTR yang dibangun 1,1 km sirkuit, jumlah pelanggan 41 (di kampung Enem). Jadi masih terbuka untuk tambahan pelanggan, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik," ungkap dia.

Sementara itu, Bupati Mappi, Kristosimus Agawemu mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki Kabupaten Mappi tidak mencukupi untuk pembangunan pembangkit listrik dan jaringan listrik. Oleh sebab itu, dia berharap lebih banyak bantuan PLN dan pemerintah pusat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayahnya.

‎"APBD penerimaan kita Rp 1 triliun, benja pegawai Rp 400 miliar, hibah orang sakit Rp 20 miliar, anggaran untuk 1 distrik Rp 2 miliar dan lain-lain. Ini harus bangun infrastruktur ke seluruh distrik dan kampung. Sangat tidak cukup kalau kami mau melistriki semua distrik, karena butuh biaya yang besar. Saya sampaikan bahwa kondisi kami saat ini kalau harus bangun fisik sangat tidak bisa," tandas dia.