Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam atas terjadinya gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jokowi juga memastikan penanganan korban akibat gempa Lombok berjalan dengan cepat.
"Kemarin terjadi gempa lagi di Lombok, utamanya di Lombok Utara jam 18.46 menit. Tidak hanya di Lombok saja, tapi di juga barat terasa di Bali, di Jawa bagian timur juga merasakan juga gempa. Saya atas nama pribadi dan masyarakat Indonesia ucapkan duka yang mendalam saudara kita di NTB yang meninggal dalam gempa sore kemarin," ujar dia di Pedepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi menyatakan, dia telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto untuk berkoordinasi dengan seluruh jajaran guna menangani korban gempa Lombok.
"Tadi malam saya perintahkan pada Menko Polhukam untuk mengoordinasi seluruh jajaran terkait, baik BNPB, Polri, TNI, Kemsos, dan lainnya agar penanganan masa gempa bisa dilakukan secepatnya baik korban evaluasi ditangani, termasuk logistik," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar para turis yang tengah berlibur ke wilayah tersebut, termasuk Bali, mendapatkan pelayanan yang maksimal, khususnya untuk masalah penerbangan.
"Di dalamnya juga masa turis, saya pesan ke Menko dilakukan sebaik-baiknya, terutama dalam rangka jadwal penerbangan semalam banyak tertunda. Masalah logistik tadi pagi, tadi malam juga meluncur ke NTB, termasuk dokter-dokter meluncur semuanya," ungkap dia.
Bangunan Rusak
Untuk bangunan yang rusak akibat gempa, Jokowi belum bisa memastikan apakah akan mendapatkan ganti rugi dari pemerintah atau tidak. Namun menurut dia, yang saat ini penting untuk dilakukan adalah memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban.
"Saya kira kita akan melihat di lapangan. Karena kemarin 5 (skala Richter), ini 7. Tapi kalau bantuan iya, jumlahnya belum," ungkap dia.
Terakhir, Jokowi menyatakan akan mencari waktu yang tepat untuk langsung datang ke NTB. Jokowi tidak ingin kedatangannya ke Lombok justru akan mengganggu proses penanganan yang tengah dilakukan.
"Sementara sudah saya persilakan ke Menko Polhukam. Kalau saya ke sana mengganggu konsentrasi aparat di lapangan. Saya cari waktu yang pas," tandas dia.
Advertisement