Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut angkat bicara terkait adanya kontainer yang berada di sekitar kawasan Gelora Bung Karno. Bahkan, salah satunya sempat viral di media sosial (medsos) lantaran diletakkan di jalur sepeda dan pedestrian.
Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, kontainer yang menutupi jalur sepeda di kawasan Pintu 1 GBK merupakan loket penukaran tiket yang disiapkan oleh INASGOC. Namun sebenarnya, jalur sepeda dan pedestrian tersebut nanti juga akan ditutup, sehingga tidak bisa dilewati.
"Itu penukaran tiket online ditukar ke gelang buat masuk ke GBK. Agar tidak rusak (pedestrian) dudukannya diatur. Penempatan berada mepet sekali dengan trotoar. Kemudian penukaran tiket harus diatur. Kemarin ada yang maju, ada yang mundur, saya minta rapikan. Nanti 14 Agustus jalur (Pintu 1) itu ditutup, untuk sepeda dan difabel juga," ujar dia di kawasan TMII, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Advertisement
Hingga saat ini, kata Iwan, ada sekitar sembilan kontainer yang terpasang di kawasan tersebut. Namun, dia memastikan keberadaan kontainer tersebut tidak permanen, melainkan hanya selama gelaran Asian Games berlangsung.
"Saya enggak tahu persis berapa jumlahnya. Tapi ada sembilan yang terpasang untuk loket penukaran tiket. (Ini dipakai) selama Asian Games saja. It‎u hanya untuk ticketing. Dia (INASGOC) mohon maaf dan harap dimaklumi buat pesepeda dan difabel," kata Iwan.
Sementara itu, ‎Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan,‎ untuk keperluan Asian Games memang banyak sekali kontainer yang berada di kawasan sekitar GBK. Tidak hanya sebagai loket tiket, tetapi juga untuk menyimpan perlengkapan selama Asian Games.
"Jadi, memang banyak sekali untuk yang kontainer tidak hanya di ticketing, tapi perlengkapan seperti ini, ini juga banyak, ratusan di GBK," kata Basuki.
Namun, setelah dilakukan rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), sudah diputuskan jika kontainer-kontainer tersebut akan diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu pejalan kaki dan tetap memiliki nilai estetika.
"Saya kira setelah kemarin rapat Jumat dengan Pak JK, kita ada rapat sendiri untuk manajemen kontainer itu. Kita akan dijadikan satu di satu tempat, tidak semua venue ada itu. Ya pasti kalau tidak diatur benar akan ganggu kan. makanya akan diatur betul. Saya kira belum permanen di situ," tandas dia.