Liputan6.com, Jakarta - Ketika memutuskan berinvestasi, setiap orang tentu mengharapkan keuntungan. Namun, semakin besar keuntungan yang diraih, risiko kerugiannya juga semakin tinggi. Sementara, semakin aman investasinya, semakin kecil pula return yang didapat.
Lantas, bagaimana menghindari kerugian tapi target investasi tetap tercapai? Dilansir dari Swara Tunaiku, ini dia langkah-langkahnya.
Advertisement
Baca Juga
1. Sesuaikan investasi dengan tujuan dan tipe investor
Ketika memilih instrumen investasi, sebenarnya tak ada rumus yang baku untuk semua orang. Sebab, tiap orang tentu memiliki tujuan dan tipe yang berbeda-beda dalam melakukan investasi.
Sebagai contoh, A yang berencana pensiun dini di usia 50 tahun, cara investasinya mungkin akan berbeda dangan B yang berinvestasi untuk pendidikan anak. Sementara, mereka yang memiliki pemasukan Rp 50 juta per bulan, gaya investasinya pasti berbeda dengan first jobber yang gajinya masih di bawah Rp 10 juta.
2. Perhitungkan risiko
Setiap pilihan instrumen investasi tidak dapat dilepaskan dari yang namanya risiko. Sebagai contoh, emas yang kamu simpan bisa hilang, atau harganya bisa turun. Obligasi bisa gagal bayar. Investasi saham, perusahaannya bisa bangkrut. Maka dari itu, penting untuk memahami risiko dan memperhitungkannya. Hindari berinvestasi tanpa memahami seluk-beluk dari instrumen tersebut untuk menghindari kerugian.
Contoh sederhana saat berinvestasi saham, tanyakan pada diri sendiri: Apakah kamu mengenal perusahaan yang sahamnya kamu beli? Apa perusahaan tersebut masih berdiri antara lima sampai 10 tahun ke depan? Cara paling mudah memilih saham, coba lihat produk yang biasa kamu pakai dari dulu sampai sekarang.
3. Lakukan diversifikasi investasi
Apabila ingin dana investasimu aman, sangat tidak disarankan untuk meletakkan seluruh dana di satu wahana saja. Lakukan diversifikasi dengan memanfaatkan beberapa instrumen investasi secara bersamaan. Misalnya selain investasi saham, kamu juga berinvestasi di obligasi, emas, dan lain-lain. Dengan begitu, seandainya investasi sahammu merugi, setidaknya kamu masih punya dana di tempat lain.
Begitu pula dalam berinvestasi di saham. Jangan cuma meletakkan seluruh danamu di satu perusahaan saja. Kamu bisa melakukan diversifikasi dengan menempatkan dana di beberapa perusahaan yang berbeda sektor. Jadi ketika salah satu sektor tengah lesu, danamu di sektor lain tetap aman.
Advertisement
4. Fokuslah pada investasi jangka panjang
Ketika berinvestasi, kesabaran adalah kuncinya. Jangan mengharapkan keuntungan yang cepat, termasuk saat investasi saham yang sangat fluktuatif. Dengan rutin membeli saham dan menyimpannya dalam jangka waktu lama, setidaknya lima tahun atau lebih, kesabaranmu pun akan membuahkan hasil yang manis.
Itu dia langkah-langkah investasi yang tepat agar kamu tidak mengalami kerugian. Semoga bermanfaat.