Sukses

Pantau Pasokan BBM di Lombok, Jonan Ditemani Marco

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memantau kondisi kelistrikan dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Lombok.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memantau kondisi kelistrikan dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau yang menjadi salah satu tujuan wisata tersebut diguncang gempa beberapa kali sejak Minggu lalu.

Mantan menteri Perhubungan ini tak kenal lelah. Pantauan tersebut ia lakukan hingga tengah malam. Tak sendiri, ia ditemani oleh Marco.

"Lepas tengah malam masih memantau kondisi kelistrikan dan penyaluran BBM di Lombok, pasca bencana gempa. Ditemani Marco. #BersatuUntukLombok," tulis akun Facebook Menteri Jonan seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (8/8/2018).

Siapakah Marco?

Dalam unggahan di Facebook tersebut, terlihat foto Jonan tengah duduk bersila di sebuah kursi panjang. Sepatu kerja ia letakkan di bawah kursi tersebut.

Pria kelahiran 21 Juni 1963 ini terlihat sibuk dengan telepon pintarnya. Tak jauh dari kursi nampak sesosok anjing putih tengah tertidur pulas.

 

Saat tulisan ini dibuat, unggahan tersebut sudah mendapay lebih dari 900 komentar.

Rosa Bella Tampubolon misalnya, ia menulis: "Selalu semangat dan tetap sehat kiranya Tuhan selalu memberkati Pak Jonan dan kel. guguknya keren pak."

"Terimakasih untuk pelayanannya kepada masyarakat yg membutuhkan." tulis Lyra Mojito.

2 dari 2 halaman

PLN Terus Berupaya Pulihkan Pasokan Listrik Lombok

PT PLN (persero) terus memulihkan kelistrikan paska gempa bumi 7,0 skala Richter (SR) yang melanda Lombok dan sekitarnya. PLN ‎saat ini fokus  memperbaiki jaringan distribusi 20 kV‎.

Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko R. Abumanan mengatakan, tim PLN telah mengecek tower transmisi dan gardu induk, semuanya telah beroperasi normal dan aman. ‎

Agar beberapa pembangkit listrik  kembali beroperasi normal, PLN terus memperbaiki jaringan yang rusak. Sebanyak 53 penyulang 20 kV pada sistem kelistrikan dalam kondisi aman dan normal, sementara lima penyulang lainnya masih padam sebagian. 

Sekitar 40 ribu pelanggan di Senggigi dan Tanjung masih mengalami padam listrik dengan perkiraan beban kurang lebih 10 Mega Watt (MW).

"Kami terus berupaya memperbaiki jaringan listrik yang mengalami kerusakan agar listrik dapat kembali normal sehingga aktivitas penanggulangan paska bencana dapat  berjalan lancar, terlebih lagi pada fasilitas pelayanan umum di wilayah yang terdampak,” kata Djoko, di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Djoko mengungkapkan, di kota Tanjung yang merupakan lokasi terparah terdampak gempa bumi Lombok, PLN telah mengalirkan listrik, setelah mencek pada rumah sakit dan kantor pemerintahan.

"Kami memastikan pula enam kantor rayon PLN Area Mataram aktif beroperasi, kecuali kondisi di Rayon Tanjung yang memang paling parah terkena dampak gempa," tutur Djoko.

Kondisi beban puncak listrik saat ini turun dibanding sebelum gempa karena kegiatan usaha, seperti mal, hotel, toko dan perkantoran berhenti sementara atau tutup. Beban puncak siang ini sebesar 113 MW dibandingkan rata-rata kondisi normal beban pada siang hari, yakni 155 MW. 

"Untuk daya mampu pembangkit di sistem kelistrikan Lombok sebesar 172 MW dan diupayakan terus bertambah dengan persiapan sinkronisasi PLTU Jeranjang unit 3 kapasitas 25 MW untuk beroperasi," ujar dia.