Sukses

Miliarder Arab Rogoh Kocek Rp 3,6 Triliun Beli Saham Snapchat

Pangeran Arab Saudi Alwaleed Bin Talal akusisi 2,3 persen saham di Snapchat.

Liputan6.com, New York - Pangeran Arab Saudi Alwaleed Bin Talal akusisi 2,3 persen saham di Snapchat. Pangeran yang juga miliarder tersebut mengumumkan pembelian saham Snapchat lewat cuitannya di akun media sosial Twitter pada Selasa waktu setempat.

Ia investasi sekitar USD 250 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.438 per dolar Amerika Serikat) sejak 25 Mei 2018. Ia membeli USD 11 per saham.

Investasinya terjadi tiga tahun setelah bertemu dengan CEO Snap Evan Spiegel di Riyadh untuk jajaki investasi dan peluang bisnis. Sebelumnya pertemuan pada Maret 2015 memicu spekulasi Alwaleed akan investasi di perusahaan.

"Snapchat adalah salah satu platform media sosial paling inovatif di dunia dan kami percaya itu baru saja mulai potensi sesungguhnya dan kami dapat menjadi bagian dari itu,” kata Alwaleed seperti dikutip dari laman CNN Money, Rabu (8/8/2018).

Alwaleed menjadi pemegang saham di perusahaan teknologi dan media sosial lainnya termasuk Twiiter, JD.com, dan Lyft. Ia juga memimpin the Kingdom Holding Company.

Pada pekan lalu, ia mengumumkan investasi sebesar USD 267 juta atau sekitar Rp 3,85 triliun di layanan musik streaming Prancis Deeer. Ini sebagai kesepakatan besar pertamanya usai ditahan selama hampir tiga bulan karena dugaan korupsi ileh pemerintah Arab Saudi.

Pengumuman Alwaleed Bin Talal tersebut muncul ketika Snap melaporkan hasil kuartal II 2018 yang kalahkan harapan analis. Pendapatan perusahana naik 44 persen year on year (YoY). Akan tetapi, pengguna aktif harian turun untuk pertama kali usai rancang ulang aplikasi.

 

2 dari 2 halaman

Baru Keluar Penjara, Pangeran Alwaleed Gencar Investasi

Sebelumnya, Pangeran Alwaleed Bin Talal yang juga merupakan miliarder terkaya Arab Saudi mengungkap rencana untuk kembali melebarkan aset yang ia miliki dengan investasi. Hal ini Alwaleed lakukan tidak lama setelah ia dibebaskan pemerintah Arab Saudi setelah dicurigai terlibat kasus korupsi.

Alwaleed mengungkap rencananya ini saat berbincang khusus dengan Bloomberg TV. Ia mengatakan hidupnya kini kembali berjalan normal dan ingin kembali meyakinkan investor untuk mendanai berbagai proyek inisiasinya.

"Saya perlu membersihkan nama saya, saya juga harus mengkonfirmasi kabar simpang siur yang selama ini banyak beredar di masyarakat," ungkap Alwaleed seperti dilansir dari arabnews.com, Rabu 21 Maret 2018.

Lebih lanjut Alwaleed mengatakan, saat ini perusahaan Kingdom Holding yang  dipimpinnya sudah berinvestasi sebanyak lebih dari USD 3 miliar selama satu tahun belakang. Setelah kebebasannya, ia mengaku akan menarik dana investasi baru sebesar USD 1 hingga 2 miliar dalam bentuk utang.

Ada juga rencana Alwaleed untuk kerja sama investasi dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi. Terakhir, ia juga berkeinginan untuk melakukan pemisahan unit usaha (spin off) sebesar USD 13 miliar dari bisnis yang ia miliki.

"Ya, ini akan terjadi. Saat ini kami sedang berdiskusi dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi. Jadi kami akan bekerja sama dalam beberapa proyek," tutur dia.

Dalam wawancara yang sama, taipan yang kerap memamerkan gaya hidup serba mewahnya ini juga mengungkap pengalamannya saat menjadi tahanan Arab Saudi. Alwaleed menyangkal bahwa mendapat perlakuan kasar selama ditahan di Ritz Carlton.

Pangeran satu ini juga mengungkap bahwa ia mendapat makanan cukup selama di sana, yakni makan porsi kecil sebanyak enam kali sehari. Alwaleed menghabiskan sebagian besar waktu di Ritz Carlton untuk melakukan berbagai aktivitas seperti olahraga dan meditasi.

"Saya membagi waktu saya untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga, untuk berjalan, meditasi, menonton berita hingga berdoa," pungkas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: