Sukses

Wajib Simak, 5 Alasan Berkurban Melalui THK Dompet Dhuafa

Sejak 1994, Dompet Dhuafa mulai berbagai daging kurban. Kali ini, untuk menjawab panggilan zaman, THK Dompet Dhuafa bergulir dengan semangat “Kurbanesia, Membentang Kebaikan”.

Liputan6.com, Jakarta Seiring perkembangan zaman, banyak sekali kemudahan yang ditawarkan oleh lembaga amil zakat di Indonesia dalam memfasilitasi ibadah berkurban, salah satunya Dompet Dhuafa. Lembaga peraih penghargaan Ramon Magsaysay Award yang kini genap berusia 25 tahun tersebut, membuat Tebar Hewan Kurban (THK).

Sejak 1994, Dompet Dhuafa mulai berbagai daging kurban. Kali ini, untuk menjawab panggilan zaman, THK Dompet Dhuafa bergulir dengan semangat “Kurbanesia, Membentang Kebaikan”.

Keberadaan THK sejak 1994, tentu memberikan kemudahan bagi para seseorang yang ingin berkurban untuk berbagi berkah daging kurban ke pelosok nusantara. Banyak pilihan, tentu juga banyak alasan untuk menentukan kemana kurbannya disalurkan. Nah, kali ini akan diuraikan secara detail alasan kenapa kita harus kurban di Dompet Dhuafa. Nah, penasaran? berikut ulasannya. 

Layanan kemudahan berkurban

Dalam memudahkan umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah kurban, Dompet Dhuafa menghadirkan kanal-kanal layanan kemudahan berkurban. Baik kanal online yang sedang berada di eranya, maupun offline yang hadir melalui outlet yang tersebar di sejumlah pusat perbelanjaan.

Dengan kemudahan tersebut, masyarakat dapat memilih cara pembayaran kurban, di antaranya melalui kanal perbankan, QR Code, payment online, kerja sama dengan e-commerce, jemput kurban, dan sekitar 150 outlet, serta gerai THK Dompet Dhuafa yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Jika Anda tak ingin repot membayarnya, dapat juga mengunjungi kanal pembayaran online di kurban.dompetdhuafa.org.

Memberdayakan peternak lokal dan mitra

Berkah atau manfaat dari Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa tak hanya dirasakan oleh saudara sesama yang jarang menikmati daging. Tetapi juga dirasakan para peternak pemberdayaan Dompet Dhuafa yang dibina melalui program pemberdayaan ekonomi.

Jadinya, bukan hal yang sulit saat THK Dompet Dhuafa menebar hewan kurban ke seluruh pelosok Indonesia. Program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa di sektor peternakan adalah perwujudan model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian peternak lokal binaan yang dulunya kurang mampu, dan kini menjadi insan yang sukses, mandiri, serta berdaya.

Dengan berdayanya peternak lokal, akan mempermudah penyaluran hewan kurban para donatur dan masyarakat yang diamanahkan melalui THK Dompet Dhuafa.

Distribusi merata

Tahun ini, dalam skala nasional, Dompet Dhuafa menargetkan sebaran 25.000 hewan kurban dan akan disebar ke 25 Provinsi di indonesia. Pendistribusian hewan kurban berupa domba, kambing, sapi, dan kerbau akan menyasar daerah-daerah terpencil, rawan gizi, terbelakang, miskin dan daerah  yang terkena bencana, serta kerusuhan, di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, pendistribusian hewan kurban juga menjangkau ke luar negeri. Penyaluran kurban luar negeri di daerah miskin dengan penduduk minoritas muslim, daerah konflik perang seperti di Gaza, Palestina dan sejumlah titik konflik di ranah internasional lainnya. Di Palestina, Dompet Dhuafa konsisten mendistribusikan hewan kurban berupa sapi untuk para penjaga kesucian Al Aqsa.

 

Pengadaan hewan kurban THK memenuhi standar dan mutu kualitas

Penilaian standar mutu yang digunakan dalam proses pengadaan, dan pendistribusian hewan ternak oleh mitra peternak pemberdayaan kurban THK terdiri dari beberapa parameter sesuai kriteria yang ditentukan. Penilaian mutu terdiri dari 4 parameter yakni bobot hidup, kesehatan dan fisik, pelaksanaan pemotongan, dan tepat sasaran.

Pertama, pada bobot hidup, kriteria mutu yang ditetapkan untuk domba dan kambing jenis standar kisaran 25 hingga 29 kilogram. Untuk domba dan kambing jenis premium, kisaran 30 hingga 39 kilogram. Sedangkan untuk sapi, kisaran 250-300 kilogram.

Kedua, terkait kesehatan dan fisik, kriteria mutu yang ditetapkan adalah hewan kurban tidak cacat, lepas gigi khususnya kambing dan sapi, dan berkelamin jantan.

Ketiga, dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban, kriteria mutu yang ditetapkan oleh THK Dompet Dhuafa adalah cara dan pemotongan yang dilakukan haruslah sesuai syar’i yang ditetapkan dalam Islam. Pengambilan foto pelaksanaan kurban, dan pelaporan tepat waktu kepada para pekurban yang sudah berkurban melalui Dompet Dhuafa.

Keempat, yakni tepat sasaran. Sasaran distribusi adalah wilayah miskin. Selain itu, calon penerima manfaat adalah masuk kategori masyarakat yang kurang mampu.

Pengendalian dan pengontrolan mutu hewan 

Dalam pelaksanaan kurban, Dompet Dhuafa merekrut Tim pelaksana pengendalian mutu quality control (QC) yang memiliki beberapa tugas dalam menjalankan amanahnya. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pelayanan THK mulai dari fase pengadaan sampai pemotongan yang syar’i kepada pekurban maupun masyarakat penerima manfaat. Tugas seorang QC di antaranya:

Pertama, melakukan pemantauan, pengontrolan, dan pengecekan kondisi kesehatan dan bobot calon hewan kurban sebelum hari pelaksanaan. Kedua, pengecekan dan verifikasi lokasi pendistribusian dan calon penerima manfaat. Ketiga, pemantauan proses penyiapan dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Keempat, pelaporan, dokumentasi, evaluasi, dan rekomendasi.

Dari keunggulan dan keistimewaan program THK Dompet Dhuafa di atas. Tentunya masyarakat sangat berharap lembaga kemanusiaan seperti ini dapat menebar manfaat dengan melakukan pendistribusian hewan kurban secara merata, kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dengan begitu, tak perlu menunda-nunda lagi, segera tunaikkan kurban mu melalui THK Dompet.

Ayo kurban sekarang dan sukseskan #Kurbanesia,MembentangKebaikan.

 

 

(ADV)