Liputan6.com, Jakarta - Menjelang gencarnya inovasi robot-robot cerdas, ternyata masih ada pekerjaan yang tidak akan bisa diambil oleh mesin. Menurut Forbes, kemampuan seperti empati, berpikir kritis, kreativitas, strategi, imajinasi dan visi, semuanya tak bisa tergantikan oleh robot.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengekspresikan kemampuan tersebut, dibutuhkan kemampuan menulis yang mumpuni. Belum lagi fakta bahwa meskipun kamu bukan seorang novelis, tetapi pekerjaan zaman sekarang membutuhkan keahlian menulis yang mumpuni.
Misal, untuk komunikasi lewat email, presentasi powerpoint, menulis laporan serta proposal. Semua dari hal itu membutuhkan kepiawaian menulis.
Itulah meski tidak semua menyadari, ternyata kemampuan menulis sangatlah tersambung erat dalam karier. Agar kemampuan penulisanmu bisa mendukung bisnis maupun target profesional yang kamu coba capai dalam karier, berikut tiga tips yang bisa kamu simak untuk meningkatkan keahlian menulis seperti dirangkum dari Forbes.
1. Fokus pada Pembaca
Alokasikan waktu untuk memikirkan apa yang calon pembaca butuhkan saat membaca tulisanmu. Siapa mereka? Seberapa penting tulisanmu bagi mereka, apa yang mereka akan baca lebih dulu, apa yang harus disertakan, lalu tipe data atau bukti apa yang memiliki nilai positif di mata mereka.
Jangan meremehkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Juga pertimbangkan apa yang ingin pembacamu katakan, rasakan, dan pikirkan setelah membaca tulisanmu.
Advertisement
2. Minta Feedback dan Dengarkan
Bila perlu, jangan ragu untuk bertanya langsung pada orang-orang terkait apa yang mereka pikirkan tentang tulisanmu. Jawaban mereka mungkin akan membuatmu terkejut.
Selain itu, perhatikan juga tulisanmu sendiri. Misalnya, perhatikan bagian mana yang membuat pusing pembaca, lalu apakah kamu sudah cukup persuasif, dan cari juga bagian mana yang perlu kamu improvisasi.
3. Hindari Kalimat Berbunga
Saat menulis dokumen kerja, hindari memakai kalimat-kalimat berbunga atau yang bertele-tele. Jangan sampai pembacamu malah tidak paham akan tulisanmu. Apalagi kamu menulis dokumen kerja, bukan novel edgy dan Kafkaesque.
Ingat bahwa menulis bagaikan otot, dan membutuhkan latihan konsisten untuk meningkatkannya. Namun, bila kamu selalu fokus pada pembaca, kamu bisa lebih unggul dari yang lain.
Advertisement