Sukses

KEIN: Pengangguran Menurun Jadi Tanda Ekonomi RI Membaik

Jumlah penduduk bekerja di Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 124,54 juta orang.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia terus menuju ke arah yang semakin membaik. Hal ini ditunjukkan dengan turunnya jumlah pengangguran terbuka di dalam negeri.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah penduduk bekerja di Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 124,54 juta orang. Angka ini naik 6,13 juta orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan naik sebanyak 3,89 juta orang dibanding Februari 2016.

Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 sebesar 5,33 persen atau turun 0,28 persen poin dibanding Agustus 2016 dan turun sebesar 0,17 persen poin dibanding Februari 2016.

Meskipun pada Agustus 2017 jumlah pengangguran di Indonesia naik 10 ribu orang menjadi 7,04 juta orang, pada Februari 2018‎, pengangguran berkurang 140 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,13 persen.

Sementara itu, penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017.

"Perekonomian yang membaik tecermin dari semakin menurunnya jumlah pengangguran terbuka dan tingkat pengangguran terbuka," ujar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta dalam paparan Kinerja Program Pemerintah Jokowi-JK 2014-2018 seperti dikutip Jumat (10/8/2018).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kualitas Hidup

Selain itu, kualitas hidup masyarakat Indonesia juga meningkat. Hal ini berkat gencarnya program jaminan sosial yang dilakukan pemerintah.

Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per Oktober 2017 jumlah Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibebaskan dari iuran sebanyak 92,2 juta orang. Kemudian, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terus meningkat dari 18.437 pada Desember 2014 menjadi 19.969 pada 2015 dan 20.708 pada Desember 2016.

Kemudian, jumlah rumah sakit (RS) provider Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga terus meningkat mulai dari 1.681 RS pada akhir 2014 menjadi 1.839 pada 2015 dan 2.068 di Desember 2016.

"Melalui program jaminan sosial, pelayanan kesehatan semakin merata dan mudah dijangkau oleh siapa pun, sehingga kesehatan keluarga Indonesia terjaga. Khususnya keluarga kelompok masyarakat bawah," tandas dia.