Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelesaikan pembangunan 50 unit rumah khusus (Rusus).Â
Rumah khusus itu bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.Â
Rusus yang dibangun merupakan rumah tipe 36, dilengkapi meubel, air dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air. Kondisi tersebut diharapkan meningkatkan kenyamanan penghuni.
Advertisement
Baca Juga
Adapun rusus yang selesai dibangun 2016 lalu tercatat menghabiskan biaya sebesar Rp 9,6 miliar. Â
"Selain untuk MBR, pembangunan Rusus di Papua juga diperuntukan bagi pemuka agama/adat, masyarakat yang terimbas konflik, petugas, tenaga pendidikan dan kesehatan yang bertugas di daerah perbatasan dan eks anggota OPM," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya, Selasa (14/8/2018).
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, pembangunan rusus ini tidak hanya terletak di Papua Barat saja namun hampir di seluruh provinsi di Indonesia.Â
Â
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Rumah Susun Mahasiswa di STKIP Muhammadiyah
Selama berada di Papua, Khalawi Abdul Hamid juga meninjau Rusun Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong yang berada di Kelurahan Mariat Pantai, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Rusun mahasiswa tersebut rampung pada 2017.
Rusun 3 lantai bertipe 24 tersebut memiliki jumlah unit sebanyak 37 kamar dengan biaya pembangunan senilai Rp 16 miliar.Â
Saat ini, rusun tersebut sudah dihuni oleh 150 mahasiswa dengan biaya sewa kamar yang lebih murah dibanding tempat kos sekitar. "Jagalah suasana tertib sehingga bisa belajar dengan baik dan nyaman," ucap Khalawi menitip pesan.
Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang sejahtera dan layak huni.
Penyediaan rumah MBR diantaranya dilakukan melalui pembangunan rusus, rusun, bantuan stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan bersubsidi.Â
Dengan program tersebut akan mendukung pencapaian target program satu juta rumah untuk mengurangi kekurangan pasokan (backlog) perumahan di Indonesia yang masih sebesar 11,4 juta unit pada 2015.
Â
Advertisement