Liputan6.com, Jakarta Pemerintah dinilai sudah menunjukkan Keberpihakan terhadap usaha kecil dan perusahaan rintisan yang dibangun akan-anak muda. Salah satunya dengan membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menilai Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sangat gigih dalam mendorong anak-anak muda terjun ke dunia usaha kecil menengah dan menekuninya agar berkembang.
Dia mengatakan, salah satu bentuk kepedulian Jokowi dalam mendorong anak-anak muda merinstis bisnis dengan membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Ini pertama kali ada di pemerintahan Pak Jokowi," kata dia, Rabu (15/8/2018).
Advertisement
Legislator Partai Golkar ini menambahkan, pemerintahan saat ini terus memaksimalkan potensi anak-anak muda. Caranya dengan memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak muda untuk mengembangkan diri di bidang usaha, termasuk ekonomi kreatif.
"Bagaimana mereka memperoleh investor, mempromosikan ide dan gagasan agar menarik dari pihak yang berkepentingan," tutur dia.
Dalam catatan Misbakhun, hal yang menarik saat ini adalah kebijakan pemerintah memberi kelonggaran kepada pelaku usaha kecil menengah, khususnya soal Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kelonggaran dalam hal permodalan itu demi memperbanyak pertumbuhan pelaku usaha kecil dan menengah.
"Di Indonesia ini ada sekitar 59 juta pelaku usaha kecil dan menengah. Sedangkan pelaku usaha menengah ke atas itu tidak lebih dari dua juta," ujarnya.
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu menambahkan, kendala bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah permodalan. Namun, pemerintah membuat kebijakan yang berpihak pada UMKM.
Misbakhun menambahkan, akses terhadap KUR dipermudah. Biaya KUR saat ini juga lebih murah.
"Karena kita sadar bahwa mereka butuh keberpihakan negara. Inilah yang kemudian mau tidak mau harus menjadi sebuah policy berkesinambungan dan berkelanjutan bagi semua kepentingan," terangnya.
Dia menjelaskan, keberpihakan pemerintah kepada pelaku UKM juga dilengkapi dengan program tax amnesty. Bahkan, Jokowi pada Juni melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 memangkas tarif pajak penghasilan (PPh) final bagi pelaku UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen.
"Ini semua untuk memberikan relaksasi bagi pengusaha kecil dan menjadi kebijakan afirmatif pemerintah," pungkas Misbakhun.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Asian Games Buka Peluang UMKM Tembus Pasar Ekspor
Ajang olahraga terbesar di Asia berjuluk Asian Games 2018 membuka peluang bagi para pelaku UMKM di Tanah Air untuk bisa memasarkan produknya sekaligus menembus pasar ekspor.
Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM sebagai pengelola Gedung Smesco Indonesia Emilia Suhaimi mengatakan event Asian Games 2018 menjadi peluang bagi produk UMKM untuk bisa masuk ke pasar internasional.
"Momentum Asian Games akan menjadi kesempatan terbaik bagi produk UMKM agar bisa dikenal pasar yang lebih luas," ujar dia dalam acara Forum Group Discussion dengan tema "UKM Menangkap Peluang Asian Games 2018" di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Smesco Indonesia akan menjadi salah satu destinasi wisata belanja dalam rangkaian acara Asian Games 2018.
Emilia mengatakan selama ajang tersebut, Smesco Indonesia akan didatangi kontingen, official, dan atlet yang akan berkunjung dengan menggunakan 6 bus tingkat dan 4 bus reguler setiap jam perhari selama 15 hari pelaksanaan.
"Kami sangat berharap ini bisa berimbas ke penjualan produk UKM di Indonesia," kata Emilia.
Smesco Indonesia sekaligus menjadi salah outlet yang memasarkan merchandise resmi Asian Games 2018 sekaligus pendisplay produk UMKM unggulan dari seluruh Indonesia.
Vice Director Revenue Inasgoc Mochtar Sarman mengatakan event Asian Games 2018 akan melibatkan sebanyak 23 perusahaan dengan 7 diantaranya perusahaan UMKM sebagai pemasok merchandise resmi Asian Games 2018.
"Produk yang diperlukan banyak sekali mulai dari sepatu, pakaian, souvenir, boneka, makanan dan minuman. Ini semua perlu diperhatikan dari berbagai sisi termasuk kualitas karena ini sebuah kesempatan kita untuk bisa mengekspor produk," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, Asian Games bisa menjadi kesempatan bagi UKM untuk belajar banyak hal termasuk soal tren. "Kita memberikan masukan-masukan soal tren karena target kita kan milenial, jadi kita harus membuat produk yang instagramable sebab sosial media itu juga berperan penting," jelas dia.
Dia berharap para pelaku UMKM mau belajar untuk memperhatikan kualitas dan kontinuitas produknya khususnya untuk event Asian Games 2018 dengan target pasar milenial yang menyukai produk-produk yang trendi.
"Ini event terbesar kedua setelah olimpiade, kalau dihitung dari jumlah peserta justru lebih besar," katanya.
Advertisement