Sukses

Awasi Dana Desa, Jokowi Paparkan Pentingnya Peran BPK

Presiden Jokowi menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR pada Kamis (16/8/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR pada Kamis (16/8/2018). Dalam pidato tersebut, ia menyoroti peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Ia mengatakan, dalam mengawal pengelolaan dan peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan negara, BPK melalui berbagai rekomendasi serta sejumlah dukungan lainnya telah berhasil memastikan perolehan opini wajar tanpa pengecualian atau (WTP) bagi laporan keuangan pemerintah pusat.

Selain itu, sebagian besar laporan keuangan pemerintah daerah pada 2017.

Rekomendasi BPK yang diiringi dengan beragam dukungan lainnya juga berhasil menaikkan kualitas laporan keuangan dari beberapa pemerintah daerah sesuai target yang ditetapkan pada RPJMN 2015-2019.

"Di tahun 2018, BPK berinisiatif memberikan perhatian khusus pada suksesnya pengelolaan dana desa yang menyerap porsi cukup besar dari anggaran pemerintah," kata dia.

Ia menambahkan, BPK juga melanjutkan komitmen untuk ikut mendukung pengelolaan kinerja keuangan internasional. Ini guna sukseskan pembangunan antarbangsa, di bawah agenda PBB.

"BPK terus aktif dalam berbagai kongres asosiasi Badan Pemeriksa Keuangan Sedunia atau INTOSAI. BPK juga telah koordinasikan persiapan implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan atau suistanable development goals 2030 yang telah ditetapkan PBB," kata dia.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

2 dari 2 halaman

Jokowi: Bukan Hanya Fisik, Pembangunan Infrastruktur untuk Peradaban

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa banyak orang salah kaprah ketika membahas infrastruktur. Menurutnya, selama ini pembangunan infrastruktur dikira hanya urusan fisik semata. Padahal, implikasi pembangunan sangat luas. Tak hanya bangunan dan jalan yang dibuat, tapi lewat pembangunan tersebut maka peradaban akan turut terbangun.

Dalam pidatonya pada sidang tahunan MPR pada Kamis 16 Agustus 2018, Presiden Jokowi menyebut pembangunan seperti moda transportasi tidak sekadar fisik, tapi bisa memberi dampak ke kehidupan rakyat.

"Dalam hal ini, banyak yang masih salah pengertian bahwa ketika kita membangun infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan juga MRT, LRT, dilihat hanya dari sisi fisiknya saja. Padahal sesungguhnya, kita sedang membangun peradaban, membangun konektivitas budaya, membangun infrastruktur budaya baru," jelas Jokowi.

Jokowi menjelaskan, lewat infrastruktur maka konektivitas akan meningkat. Alhasil, tidak hanya perekonomian yang makin terintegrasi, tetapi hubungan budaya di Indonesia bisa makin erat.

"Pembangunan infrastruktur fisik harus dilihat sebagai cara untuk mempersatukan kita, mempercepat konektivitas budaya yang bisa mempertemukan berbagai budaya yang berbeda di seluruh Nusantara," ucapnya.

Jokowi berharap, orang Aceh bisa mudah terhubung dengan orang Papua, orang Rote bisa terhubung dengan saudara-saudara kita di Miangas. "Sehingga bisa semakin merasakan bahwa kita satu bangsa, satu tanah air," tegasnya.

Jokowi juga berjanji akan terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memajukan Indonesia, dan tidak hanya terfokus pada sumber daya alam (SDA) saja.

"Selama ini, kita sering bicara tentang kekayaan sumber daya alam, tapi kita seakan lupa bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar dalam bentuk sumber daya manusia. Inilah sesungguhnya modal terbesar dan terkuat yang harus kita miliki," jelas Jokowi.

Jokowi berkomitmen terus berinvestasi dalam manusia Indonesia. "Karena itu, membangun manusia Indonesia adalah investasi kita untuk menghadapi masa depan, untuk melapangkan jalan menuju Indonesia maju."

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â