Sukses

BBM Satu Harga Wujud Nyata Keadilan Sosial

Pemerintah telah menjalankan beberapa terobosan untuk menciptakan keadilan pada masyarakat di wilayah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menjalankan beberapa terobosan untuk menciptakan keadilan pada masyarakat di wilayah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ‎dengan dilaksanakannya program BBM Satu Harga, masyarakat di wilayah 3T bisa menikmati BBM dengan harga yang sama di wilayah perkotaan khususnya Pulau Jawa.

"BBM Satu Harga sehingga saudara-saudara kita yang di pegunungan Papua, di Pulau terdepan, pebatasan tidak membeli BBM lebih mahal," kata Jokowi, dalam pidato kenegaraan, di Gedung DPR MPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Menurut Jokowi, Program BBM Satu Harga merupakan bentuk keadilan yang diberikan pemerintah saat ini, karena masyarakat di 3 T merasakan BBM dengan harga yang sama.

"Pemerintah melakukan berbagai langkah terobosan, untuk memastikan terwujudnya‎ keadilan sosial," tuturnya.

Jokowi melanjutkan, selain BBM satu harga, pemerintah juga memberikan dana desa, todal alokasi dana desa dari 2015 sampai 2018 sebesat Rp 187,6 triliun.

Dana desa akan digunakan untuk pebangunan infrastruktur, meningkatkan ekonomi produktif melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMD) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Terobosan lain adalah dengan peningkatan jumlah dana desa, yangsejak 2015 sampai 2018 total alokasinya sudah mencapai Rp 187,6 triliun," tandasnya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Janji Buka Balai Latihan Kerja di Pesantren

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk berinvestasi pada manusia dan tidak hanya berfokus pada sumber daya alam (SDA) semata.

Dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia, pemerintahan Jokowi turut fokus pada pendidikan vokasi dan pondok pesantren. Ia berjanji membuka Balai Latihan Kerja pondok pesantren untuk meningkatkan keahlian peserta didik. 

"Pemerintah juga akan membuka Balai Latihan Kerja di berbagai Pondok Pesantren sebagai bagian peningkatan keahlian SDM Indonesia," ujar Jokowi di Gedung MPR/DPR, Kamis (16/8/2018).

Jokowi menilai, lembaga-lembaga keagamaan memiliki peran dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pengembangan itu tidak hanya dari segi intelektual, tetapi juga akhlak. 

"Pemerintah memberikanpenghargaan yang tinggi atas peran penting lembaga-lembaga keagamaan dalam pembentukan karakter bangsa, seperti Pondok Pesantren, Dayah, Mualimin-Mualimat, Seminari, Pasraman, dan Vihara," kata dia.

Disampaikan olehnya, lembaga-lembaga tersebut penting untuk menghadang arus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Jokowi pun menambahkan agar Indonesia tidak gentar menghadapi Revolusi Industri 4.0. Ia meminta agar rakyat bersikap optimis pada kemampuan negara.

"Kita justru harus optimis dan yakin bahwa modal sosial dan energi kebangsaan kita kuat untuk melompat ke depan," ujar Jokowi.