Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) terus menggenjot pengerjaan proyek Tol Balikpapan-Samarinda agar dapat diselesaikan pada penghujung 2018, sehingga bisa beroperasi penuh Januari 2019.
Salah satu kendala terbesar yang perseroan hadapi adalah perihal pembebasan lahan, yang ditargetkan dapat selesai sepenuhnya pada September 2018.
Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda STH Saragih menyatakan, perkembangan pembebasan lahan ruas jalan tol sepanjang 99,35 kilometer (km) ini sebesar 95,76 persen, menyisakan 4,24 persen tanah yang belum terbebas.
Advertisement
Baca Juga
"Masalah terbesar adalah pembebasan lahan yang agak terlambat. Ada tanah-tanah yang belum bisa dikerjakan, ada yang kepemilikannya ganda. Masih ada juga kendala seperti banyak masyarakat yang melakukan tanam tumbuh," jelas dia di km 29 proyek Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (16/8/2018).
Adapun porsi JBS dalam pengerjaan proyek ini berada di Seksi 2-3-4 dengan total panjang 64,925 km. Untuk Seksi 1 menjadi jatah pemerintah daerah dengan menggunakan APBD, serta Seksi 5 dengan bekal APBN serta dana pinjaman dari China.
Saragih melanjutkan, keterlambatan pembebasan lahan tidak hanya terjadi untuk seksi proyek milik JBS saja, tapi juga di Seksi 1 dan 5. "Kontraktor yang dari loan China (Seksi 5), baru mau mengerjakan kalau tanah sudah bebas 100 persen," ungkap dia.
Berdasarkan rencana awal, dia menyebutkan, tanah seharusnya sudah terbebas sejak Januari 2018. Tak ingin keterlambatan serupa terulang, dia mengatakan, JBS menargetkan masalah lahan ini harus dapat selesai pada September 2018.
"Sekarang hampir terealisasi 96 persen. Kontraktor bisa melakukan pekerjaan sisa kalau pembebasan lahan kelar September 2018. Kalau tanah sudah selesai 100 persen, kami harapkan jalan tol cikal bakal Trans Kalimantan ini bisa mulai beroperasi Januari 2019," tutur dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Lewat Tol Balikpapan-Samarinda, Warga Bisa Hemat Waktu 2-3 Jam
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan total panjang 99,35 Km dapat diselesaikan pada penghujung 2018, sehingga dapat beroperasi penuh pada awal 2019.
Menurut catatan anak usaha PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), hingga awal Agustus 2018, progres konstruksi Seksi 2, Seksi 3 dan Seksi 4 adalah 63,31 persen. Sementara progres konstruksi Seksi 1 sampai dengan Seksi 5 adalah 65,25 persen.
"Sampai saat ini, pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah mencapai 65,25 persen sedangkan pengadaan lahannya telah mencapai 95,76 persen. Kami terus bekerja secara optimal, untuk itu dibutuhkan tim yang solid. Kami tetap berupaya dapat selesai tepat waktu," ujar Direktur Utama PT JBS, Saragi, Minggu (12/8/2018).
Baca Juga
Adapun Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sendiri terdiri atas lima seksi, yaitu:a. Seksi 1 mulai dari Km 13 hingga Samboja sepanjang 21,95 Km; b. Seksi 2 dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,05 Km; c. Seksi 3 dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 18,20 Km; d. Seksi 4 dari Palaran hingga Samarinda sepanjang 17,15 Km; e. Seksi 5 dari Km 13 Balikpapan hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 Km.
Jalan tol Balikpapan-Samarinda yang terdiri dari ruas Viability Gap Fund (VGF) yaitu Seksi 1 dan 5 sepanjang 33,525 Km dan ruas investasi (Seksi 2, 3 dan 4) sepanjang 65,825 Km ini akan menjadi cikal bakal Trans Kalimantan.
Hemat Waktu
Kehadiran Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat memangkas total perjalanan Balikpapan-Samarinda, dari sebelumnya 150 km melalui jalan nasional menjadi hanya 100 km saja.
Efisiensi jarak tempuh ini juga berbanding lurus dengan efisiensi waktu perjalanan Balikpapan ke Samarinda, dari 3-4 jam jadi dipersingkat hanya 1 jam. Dengan begitu, warga Balikpapan bisa hemat waktu 2-3 jam jika ke Samarinda lewat tol. Begitu pula sebaliknya.
Â
Advertisement