Sukses

9 Trik Jitu agar Tak Grogi saat Wawancara Kerja

Berikut cara agar tidak grogi saat wawancara kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika lulus dari dunia pendidikan, maka Anda akan dihadapkan dengan dunia pekerjaan. Hampir semua perkerjaan dibutuhkan proses wawancara (interview). Dan tidak sedikit pula orang yang gagal pada tahapan tersebut.

Ada banyak faktor penyebab gagalnya saat wawancara kerja. Secara umum hal itu disebabkan karena kurangnya persiapan pada saat menghadapi wawancara, hingga merasa grogi dan takut saat hendak melakukannya.

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut cara agar tidak grogi saat wawancara kerja.

1. Persiapan yang Matang

Sebelum mengikuti wawancara kerja, sebaiknya Anda mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan menguasai bidang-bidang di dalam pekerjaan yang diinginkan. Lakukanlah penelitian mengenai perusahaan atau instansi yang Anda ingin masuki. Pelajari mengenai produk mereka dan siapa saja pesaing mereka.

 

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

2 dari 5 halaman

2. Istirahat yang Cukup

Sebelum mendatangi sebuah kantor untuk melakukan wawancara, Anda harus punya cukup tenaga dan perasaan tenang serta segar. Ini semua bisa Anda peroleh dengan istirahat cukup. Sehingga ketika wawancara, Anda pun tidak akan merasa tegang dan khawatir berlebihan.

3. Berdoa

Sebelum berangkat ke lokasi wawancara kerja, sebaiknya Anda berdoa memohon kepada Tuhan untuk memberi kekuatan dan ketenangan agar tidak gugup saat wawancara. Sebab kegiatan spiritual akan meningkatkan rasa percaya diri Anda dan keyakinan bahwa apa yang akan Anda lakukan bisa berjalan dengan baik dan lancar. (Baca Juga: Tips Wawancara Kerja untuk Kamu Si Introvert)

3 dari 5 halaman

4. Berpakaian Rapi dan Menarik

Rencanakan pakaian yang akan Anda gunakan untuk wawancara kerja. Sesuaikan dengan perusahaan dan kebudayaan yang ada. Berpakaianlah seprofesional mungkin yang dapat Anda tampilkan. Ingatlah bahwa lebih baik berpakaian berlebih (overdressed) daripada berpakaian kurang (underdressed).

Pastikan pakaian yang Anda gunakan pas di tubuh dan bersih serta wangi. Gunakan aksesoris dan perhiasan seminim mungkin. Jagalah agar aroma mulut Anda tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap karena akan mengurangi nilai Anda di mata pewawancara.

5. Hadir Tepat Waktu

Tidak ada alasan sama sekali untuk datang terlambat dalam sebuah wawancara. Untuk menghindari masalah, datanglah 15 menit lebih awal dari jadwal wawancara untuk melengkapi berkas-berkas tambahan dan membiarkan diri Anda lebih rileks. Datang lebih awal juga merupakan sebuah kesempatan untuk mengobservasi lingkungan kerja.

Sehari sebelum wawancara, sediakan ekstra copy-an resume atau Curriculum Vitae dan daftar referensi. Jika Anda memiliki portofolio atau contoh dari pekerjaan sebelumnya, pastikan Anda membawanya juga. Terakhir, ingat untuk membawa beberapa pulpen dan beberapa lembar kertas atau buku untuk membuat catatan.

4 dari 5 halaman

6. Berikan Kesan yang Baik

Peraturan utama dari wawancara adalah menjaga sopan santun. Berikan sapaan yang hangat pada siapapun yang Anda jumpai, mulai dari petugas parkir hingga manajer personalia. Perusahaan akan memerhatikan bagaimana pelamar kerja memperlakukan para staff di perusahaan tersebut. Dan tawaran pekerjaan itu bisa saja hilang apabila Anda kasar dan arogan terhadap seorang karyawan yang ada di situ.

Ketika saatnya wawancara, ingatlah selalu bahwa kesan pertama adalah kesan yang akan selalu diingat pewawancara, dan terjadi dalam beberapa detik setelah bertemu dengan Anda. Hal itu akan menjadi penilaian tentang pribadi Anda. Memiliki tingkah laku yang positif dan menunjukan antusiasme terhadap pekerjaan dan perusahaan adalah penting dalam fase awal sebuah wawancara. (Baca Juga: 8 Pertanyaan Interview Kerja yang Perlu Diketahui dan Jawabannya)

7. Bersikaplah Percaya Diri, Fokus, dan Menjadi Diri Sendiri

Saat wawancara dimulai, kunci suksesnya adalah kualitas dan kemampuan menyampaikan respon Anda terhadap pertanyaan pewawancara. Tentu, tujuan Anda di sini adalah harus menjadi diri sendiri dan menjawab dengan benar semua pertanyaan. Pada saat yang sama, tujuan Anda juga untuk mendapatkan pekerjaan.

Jadi, harus fokus terhadap semua respons yang Anda berikan yang menunjukan kemampuan, pengalaman, serta kecocokan terhadap pekerjaan dan perusahaan. Berikan contoh yang solid terhadap solusi dan pencapaian Anda tetapi jagalah agar respons tersebut singkat dan tepat. Hindari respons yang panjang dan bertele-tele yang membuat bosan pewawancara.

5 dari 5 halaman

8. “Jual” Dirimu untuk Mendapatkan Pekerjaan itu

Pelamar kerja yang paling berkualifikasi tidak selalu menjadi orang yang dipekerjakan. Kandidat yang memenangkan pekerjaan adalah pelamar kerja dengan respons yang baik terhadap pertanyaan dan mampu menunjukan bahwa dia cocok mendapatkan pekerjaan tersebut.

Beberapa orang menyamakan wawancara pekerjaan dengan orang yang menjual produk. Anda adalah seorang penjual dan produk yang Anda jual adalah kemampuan Anda untuk mengisi kebutuhan perusahaan, menyelesaikan segala masalah perusahaan, dan memberikan kesuksesan.

9. Ucapkan Terima Kasih atas Kesempatan yang Diberikan

Bersikap sopan santun sebaiknya tetap dilanjutkan walaupun wawancara telah selesai. Dimulai dengan mengucapkan terima kasih kepada pewawancara atas kesempatan yang telah diberikan sebelum Anda meninggalkan ruang wawancara dan gedung perusahaan.

Persiapkan Diri, Berpikir Positif, Lawan Rasa Takut Menghadapi Wawancara

Mempersiapkan diri dengan baik tidak akan menipu hasil yang akan Anda dapatkan saat menghadapi wawancara kerja. Dengan persiapan diri yang matang, maka Anda akan lebih percaya diri untuk mengikuti wawancara dan dapat menjawab setiap pertanyaan dengan baik. Anda juga dapat mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif, sehingga tidak membuat anda stres dan merasa terbebani dengan wawancara yang akan Anda hadapi.