Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para jajarannya untuk mengevaluasi proyek infrastruktur yang banyak memakai bahan baku impor. Langkah ini demi menghemat devisa dan memperkuat rupiah.
Bank Indonesia (BI) mencatatkan defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2018 sebesar USD 4,3 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan kembali arahan Presiden Jokowi tersebut. Menurutnya meskipun ada arahan untuk menunda pembangunan infrastruktur berbahan baku impor, proyek yang sudah di tahap financial close (penyelesaian pembiayaan) dengan skema ekspor kredit, tidak akan diganggu.
Advertisement
"Kalau kita sudah ada proyek yang berjalan di mana kita sudah ada financial closing dan memang ada pendanaan semacam ekspor kredit karena alat-alatnya kita belum bisa bikin di Indonesia itu akan jalan terus," ungkapnya ketika ditemui, di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
"Kenapa (tetap berjalan)? Karena kalau pinjaman dari luar dan kita membeli barang dari luar itu tidak memberi efek ke transaksi berjalan karena dana devisa kita dapet juga dari luar," lanjut dia.
Sebagai contoh Menteri Rini menyebut proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Selain jangka waktu pinjaman yang lama yakni 40 tahun, juga diberikan grace period selama 10 tahun.
Grace period adalah jangka waktu yang diberikan perbankan kepada debitor untuk tidak membayar cicilan dengan tenggat waktu tertentu.
"Jadi seperti kereta cepat jalan terus. Karena kita mendapatkan pinjaman 40 tahun jangka waktu pengembalian dan grace period 10 tahun. Jadi setelah kita menarik, selama 10 tahun kita tidak ada pembayaran apapun juga. Jadi itu tidak berpengaruh ke trasaksi berjalan," jelas dia.
Selain itu, itu proyek lain adalah pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan. Menurutnya proyek ini akan terus berjalan.
"Nah kalau Kilang di Balikpapan sama. Kita menyelesaikan ini ada sebagian ekspor kredit semua dari luar. selama memerlukan peralatan dari luar toh memang kita tidak bisa bikin di sini dan dengan pengembalian jangka panjang itu tidak memberikan dampak (pada transaksi pembayaran)," tandasnya.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Pembebasan Lahan TOD Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditarget Kelar September
Pemerintah terus mengebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proses pembebasan lahan khusus untuk kawasan TOD (Transit Oriented Development) ditargetkan selesai September tahun ini.
Menteri BUMN, Rini Soemarno menjelaskan saat ini yang sudah selesai adalah pembebasan lahan untuk pembangunan trase kereta cepat.
"Cuma sekarang TOD-nya karena kan penting. Kan TOD kan stasiunnya. Ada stasiun yang sudah ada yang masih kita selesaikan. Kita harapkan September ini selesai semua," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Baca Juga
"Pembebasan lahan sudah selesai untuk trase, tapi yang sekarang kita selesaikan adalah pembebasan lahan untuk TOD-nya, tapi untuk trase jalurnya itu sudah Alhamdulillah selesai," lanjut dia.
Dia mengatakan pembangunan struktur terowongan sedang dijalankan pada proyek yang digarap Konsorsium Indonesia-China lewat PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini.
"Sekarang pembangunan sudah kebanyakan struktur untuk terowongan. Karena terowongan itu cukup banyak dan terowongan itu konstruksinya jauh lebih sulit," jelasnya.
Dana untuk membiayai proyek tersebut pun sudah mulai dikucurkan sehingga pembangunan dapat terus berjalan.
"Sudah mulai cair kan prosesnya jalan terus. Kalau tidak salah sekarang mungkin hampir USD 300 juta. Saya tidak hafal, tapi setahu saya sampai akhir tahun kira kira USD 1,7 miliar," tandasnya.
Â
Â
Â
Advertisement