Liputan6.com, Jakarta Ajang Human Resources (HR) Summit terbesar di Indonesia, The 10th Indonesia HR Summit 2018 (IHRS 2018) akan kembali berlangsung pada tahun ini. Acara tersebut akan digelar pada 17-18 September 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.
IHRS 2018 menjadi wadah bagi para profesional sumber daya manusia (SDM) dari berbagai industri di Indonesia untuk berdiskusi mengenai kesempatan dan tantangan bisnis, terutama di dalam era teknologi digital saat ini, dan juga dalam memperkuat jejaring profesional.
Penyelenggaraan IHRS 2018 sejalan dengan fokus Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2019 dalam hal Pembangunan SDM.
Advertisement
“Pengembangan kompetensi SDM menjadi kunci untuk mendorong inovasi teknologi, menemukan metode baru yang lebih mutakhir, dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan usaha yang lebih efektif dan efisien,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Senin (20/8/2018).
Tema yang dipilih pada tahun ini adalah “Humanizing Technology in Managing Tomorrow People” yang didasarkan kepada kebutuhan industri SDM untuk beradaptasi secara cepat terhadap perkembangan teknologi.
Ini sekaligus menggunakan perkembangan tersebut dengan tepat tanpa melupakan sisi-sisi humanis yang ada dalam hubungan antara perusahaan dan karyawan.
IHRS 2018 akan menghadirkan jajaran pembicara nasional dan internasional, antara lain: Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan Republik Indonesia), Raghu Khrisnamoorthy (Senior Vice President & Chief HR Officer General Electric), Cole Nussbaumer Knaflic (Founder & Author Story Telling with Data).
Adapula Achmad Zaky (Founder & CEO Bukalapak), Adamas Belva Syah Devara (CEO & Co-Founder Ruangguru), Marina Tusin (President Director PWC Consulting Indonesia), dan masih banyak lagi.
Sebagai even SDM tahunan dan terbesar yang bersifat non-profit, dan diprakarsai para praktisi SDM, IHRS 2018 diharapkan bisa meningkatkan peranan para profesional dalam pengambilan keputusan-keputusan penting dalam bidang SDM dengan memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi digital saat ini.
IHRS 2018 ditargetkan akan dihadiri oleh sekitar 800 peserta konvensi maupun pengunjung eksibisi baik dari dalam maupun luar negeri.
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Ingin Kualitas SDM Meningkat, Pemerintah Gelontorkan Rp 5,7 Triliun
Pemerintah akan menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu program prioritas di 2019. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,7 triliun untuk Kementerian Ketanagakerjaan (Kemnaker).
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, pada tahun depan, pihaknya mendapatkan tambahan anggaran sekitar Rp 1,7 triliun untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM dalam negeri.
“Tahun 2019, Bu Menteri Keuangan menambah anggaran di Kemnaker sekitar Rp 1,7 triliun. Dari biasanya rata-rata Rp 4 triliun menjadi Rp 5,7 rriliun. Dari sekitar tambahan Rp 1,7 triliun itu masih fokusnya menggenjot peningkatan kompetensi di masyarakat,” ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, seperti ditulis Jumat (17/8/2018).
Baca Juga
Hanif menjelaskan, program andalan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) tetap percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja, sertifikasi profesi, serta membangun kewirausahaan di kalangan anak muda.
“Terobosan yang baru yakni komitmen pemerintah terhadap pesantren dan masyarakat di sekitar pesantren melalui pembangunan BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas. Tahun 2019, dianggarkan Rp 1 triliun di 1.000 titik,“ ungkap dia.
Dia mengungkapkan, jika melihat peningkatan dari 2018-2019, misalnya untuk pelatihan BLK pemerintah di 2018 sekitar 136.724 orang akan ditingkatkan menjadi 215.344 orang di 2019.
“Kemudian untuk kewirausahaan dan produktivitas dari sekitar 17.890 akan ditambah menjadi 38.845 orang. Kemudian untuk pemagangan juga kita tingkatkan dari 70.790 menjadi 210 ribu. Ini lebih dari 100 persen peningkatannya,” jelas dia.
Untuk pelatihan, kata Hanif, akan melibatkan masyarakat baik lembaga pelatihan kerja swasta maupun komunitas, termasuk pelatihan untuk pekerja migran Indonesia, sebanyak 14 ribu orang di 2018 menjadi 62 ribu orang. Jadi secara keseluruhan peningkatan kompetensi yang dilakukan dari 239.404 orang pada 2018 ditingkatkan lebih dari dua kali lipat menjadi 526.189 orang.
“Khusus untuk sertifikasi juga mengalami peningkatan sangat pesat. Dari 260.084 sertifikasi profesi di tahun 2018, pada tahun 2019 juga akan ditingkatkan menjadi 526.189,” tandas dia.
Advertisement