Sukses

Persiapan Pertemuan IMF-World Bank Capai 85 Persen

Panitia pertemuan tahunan IMF-World Bank tengah menyiapkan infrastruktur teknologi informasi (IT) yang nantinya akan digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-Wold Bank terus bekerja keras untuk mempersiapkan berbagai hal demi menyukseskan acara yang akan dilaksanakan pada Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.

Ketua Pelaksana Harian pertemuan IMF-World Bank, Susiwijono, mengatakan, panitia tengah menyiapkan infrastruktur teknologi informasi (IT) yang nantinya akan digunakan.

"Sampai akhir Juli sudah capai 85 persen. Ini sisa 15 persen delivery infrastruktur IT, kemudian trial and run kita tes," kata Susiwijono di Kementerian Koordinator Bidang Kematiriman, Senin (20/8/2018).

Di Kemenko Maritim, dia mengaku telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kematiriman Luhut Binsar Panjaitan untuk memberikan perkembangan terkini mengenai persiapan pelaksanaan perhelatan dunia tersebut.

Pertemuan seperti ini, dia menjelaskan, menjadi agenda rutin. Hanya saja, dalam pertemuan kali ini, pembahasannya sudah masuk ke level yang lebih detail. Seperti siapa pejabat negara yang akan hadir dan akan ada di acara apa saja.

"Kalau pertemuan kali ini substansinya, kalau biasanya progres acara. Kalau ini susbtansi terus acara yang perlu kehadiran bapak presiden mana-mana yang masing-masing menteri harus hadir mewakili pemerintah. Jadi lebih ke substansinya," Susiwijono menerangkan.

Dalam pertemuan kali ini, yang hadir di antaranya Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Keuangan.

"Kami baru jadwalkan rencana presiden hadir. Kan 10 kepala negara ASEAN hadir. Jadi kami bahas mana saja yang dihadiri level kepala negara," pungkas dia.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Rampung Sebelum Acara IMF

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, memastikan bahwa pembangunan fasilitas pendukung di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai selesai sebelum pelaksanaan IMF – World Bank Group 2018 Annual Meeting pada Oktober 2018.

Dalam kunjungannya di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (8/8/2018), Menko Luhut disambut oleh Faik Fahmi selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Wendo Asrul Rose selaku Direktur Operasi, Lukman F Laisa selaku Direktur Teknik, Yanus Suprayogi selaku General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, beserta jajaran pejabat di lingkungan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Dalam arahannya, Menko Luhut menegaskan, “Bahwa mengenai pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sudah terencana sejak awal, wajib selesai pada 31 Agustus 2018, serta nantinya pada September akan dilakukan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan dan secara operasional bisa melakukan simulasi penanganan kepada delegasi.”

Pada minggu pertama Agustus, pembangunan pekerjaan pengembangan fasilitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai telah melewati separuh dari keseluruhan tahapan pembangunan. Untuk pembangunan Paket I, yaitu pematangan lahan sisi barat dan pembangunan apron barat, realisasi pembangunan mencapai 53,48 persen.

Sementara untuk konstruksi apron timur dan pemindahan Sewage Treatment Plant (STP) yang termasuk dalam Paket 2, realisasi pembangunan saat ini telah mencapai angka 80,12 persen; serta untuk pembangunan Gedung VVIP, Base Ops TNI AU, dan penggantian Line Maintenance Airlines yang tergabung dalam Paket 3, pengerjaannya telah mencapai angka 66,72 persen. Realisasi pengerjaan tiga paket pekerjaan tersebut mampu melebihi target yang direncanakan.

Sementara itu, terkait penanganan delegasi dari peserta meeting, Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero), Wendo Asrul Rose, mengatakan bahwa, “Secara operasional, ada beberapa strategi penanganan delegasi, yaitu penanganan terhadap Kepala Negara dan Delegasi Khusus; Delegasi Khusus; dan Delegasi Biasa. Metode penanganan delegasi berbeda-beda, tergantung kebutuhan serta harus mengedepankan aspek safety dan security.”

“Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai juga wajib melakukan antisipasi jumlah pesawat kepala negara yang parkir di Bali dan memperhitungkan delegasi yang menggunakan private jet, sehingga kegiatan operasional yang bersifat reguler dan aspek keamanan wajib menjadi perhatian kita bersama,” kata Menko Luhut dalam menyikapi potensi penggunaan jet pribadi dari peserta meeting.

Pertemuan tahunan IMF – World Bank Group tahun 2018 akan menjadi yang terbesar yang pernah dihelat sejak 1946. Acara ini akan dihadiri oleh sekitar 15 ribu peserta, termasuk 3.500 delegasi dari 189 negara anggota IMF, 1.000 perwakilan media, serta lebih dari 5.000 peserta dari pihak swasta, perbankan, akademisi, serta Non-Government Organization (NGO).