Sukses

Yuan Perkasa, Harga Emas Melonjak

Harga emas naik setelah menyentuh level terendah lebih dari 6 bulan pada pekan lalu.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas naik pada hari Senin setelah menyentuh level terendah lebih dari 6 bulan pada pekan lalu. Kenaikan harga emas ditopang penguatan mata uang China, Yuan membuat logam mulia menjadi lebih murah untuk konsumen emas terbesar dunia.

Dilansir dari Reuters, harga emas tergerus 13 persen dari level tertinggi April karena dolar AS menguat terhadap yuan dan mata uang lainnya. Namun tekanan itu mereda setelah berita pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS)-China yang direncanakan untuk minggu ini membantu mengangkat yuan, kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.188,1 per ounce, setelah kemerosotan pada Kamis ke USD 1.159,96, terendah sejak Januari 2017.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 10,4 atau 0,9 persen menjadi USD 1.194,6 per ounce.

Harga yang lebih rendah memicu kebangkitan permintaan emas fisik di Asia. Harga yang lebih rendah juga memicu peningkatan permintaan emas dari para pemburu emas murah yang justru mendorong harga emas lebih tinggi, kata analis ThinkMarkets.com, Naeem Aslam. Jika yuan China terus menguat, emas akan menjadi lebih murah bagi investor China.

Tekanan terhadap harga emas dari spekulan tetap kuat. Investor mengantisipasi pidato Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell pada simposium ekonomi di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat mendatang, di mana ia mungkin memberikan petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga AS, analis mengatakan.

Kenaikan suku bunga membuat emas, yang tidak membayar bunga dan adannya biaya untuk menyimpan dan menjamin, menjadi kurang menarik.

Harga logam lainnya

Harga perak di pasar spot kehilangan 0,7 persen menjadi USD 14,66 per ounce setelah mencapai terendah sejak Februari 2016 pekan lalu. Platinum naik 1,1 persen menjadi USD 789,99 per ounce, tetapi tetap dekat dengan level terendah dalam satu dekade.

Palladium, yang minggu lalu diperdagangkan di terlemah sejak Juli 2017, datar pada USD 910,6 per ounce. Sebelumnya, paladium mencapai USD 923,75, tertinggi sejak 2 Agustus.

Video Terkini