Sukses

Usai Idul Adha, Harga Telur Stabil

Telur ayam kampung masih seharga Rp 2.400 per butir. Telur bebek juga masih Rp 2.500 per butir, dan telur puyuh Rp 33 ribu per kg.

Liputan6.com, Jakarta - Selepas Hari Raya Idul Adha 1439 H, tidak ada kenaikan signifikan pada harga telur. Kondisi stabil saat ini kontras dengan naiknya harga telur setelah Lebaran lalu.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di Pasar Palmerah, Senin (27/8/2018), harga telur ayam masih dijual pada kisaran Rp 23 ribu sampai Rp 24 ribu.

Beberapa pedagang yang diajak berbincang memberi tarif yang sama pada telur ayam, yakni seharga Rp 24 ribu per kilogram (kg).

Di toko lain, harga telur sedikit lebih murah. "Harga telur Rp 23 ribu, kalau ayam negeri Rp 23 ribu untuk 10 butir" ungkap penjaga toko Citra Jaya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan telur ayam puyuh dijual Rp 35 ribu per kilogram. Telur bebek sendiri dijual Rp 2.500 per butirnya.

Pedagang lain, Ciko (28) mengatakan harga masih sama yakni Rp 23 ribu per kilogram. "Masih sama. Harga aman terkendali," jelasnya.

Di tempatnya, telur ayam kampung masih seharga Rp 2.400 per butir. Telur bebek juga masih Rp 2.500 per butir, dan telur puyuh Rp 33 ribu per kg.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kemendag Akui Belum Bisa Normalkan Harga Telur

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan harga ayam dan telur terus turun usai melonjak tajam setelah Idul Fitri.

Namun demikian, Kemendag mengakui belum mampu membuat harga telur dan ayam tersebut kembali ke level normal.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahja Widjayanti mengatakan, kenaikan harga ayam dan telur usai Lebaran di luar perkiraan pemerintah. Bahkan kenaikan ini hingga menjadi pemicu inflasi pada Juli 2018 yang sebesar 0,28 persen.

"Inflasi bulan Juli dipicu oleh kenaikan harga daging ayam dan telur. Dan memang ini di luar ekspentasi kami. Karena kami menyangka setelah Lebaran harga ayam dan telur akan turun, tetapi ternyata naiknya luar biasa," ujar dia pada Rabu 8 Agustus 2018.

Menurut Tjahja, sebenarnya saat ini harga ayam dan telur di tingkat peternak telah menurun. Sebagai contoh, harga telur di peternak berada di kisaran Rp 17 ribu per kg. Namun sayangnya harga telur di pasaran saat ini masih berada di harga Rp 25 ribu per kg.

"Harga telur sebenarnya saat ini sudah turun di farm gate sebesar Rp 17 ribu. Harga acuannya sekitar Rp 18 ribu, harga batas bawah (di peternak) sekitar Rp 17 ribu, batas atasnya Rp 19 ribu. ‎Dan sampai saat ini kami belum bisa menurunkan secara signifikan, bahkan sampai harga acuan sekalipun. Jadi harga masih di atas harga acuan," ujar dia.

Sedangkan kondisi saat ini, lanjut Tjahja, ada dua pendapat di kalangan pelaku usaha perunggasan. Ada yang menyatakan jika mereka masih merugi, namun ada juga yang mengatakan sudah mendapatkan untung dengan level harga saat ini.

"Mereka sudah teriak-teriak. Karena harga faktor produksinya naik, harga DOC-nya naik, harga jagung naik. Kemarin kami juga sudah panggil industri pakan dan DOC,” ujar dia.

"Mereka menyampaikan kami tidak bisa mempending kenaikan harga ini. Karena harga yang sebenarnya sudah kita pending beberapa saat. Tetapi ada beberapa pelaku perunggasan, bahwa dengan harga DOC dan pakan saat ini sebenarnya mereka sudah mendapatkan margin yang cukup," tambah dia.