Sukses

Saham Lapis Kedua Ternyata Bisa Menguntungkan, Ini Tipsnya

Berikut adalah tiga dasar yang bisa Anda jadikan pedoman ketika hendak membeli saham non blue chip atau saham lapis kedua.

Liputan6.com, Jakarta - Konon, saham non blue chip juga bisa dimanfaatkan menjadi strategi investasi yang jitu. Kendati demikian, Anda tetap harus berhati-hati dan cermat saat berinvestasi saham non blue chip.

Hal pertama yang perlu Anda ketahui terkait investasi saham non blue chip adalah “catatan analis”, yang umumnya berkisar pada pendapatan, laba, dan return on equity (ROE). Non blue chip sendiri adalah saham yang berada di luar daftar saham blue chip.

Saham blue chip adalah saham yang dimiliki oleh perusahaan besar. Banyak yang beranggapan, mengoleksi saham jenis ini akan mendatangkan untung berlipat, sebab saham perusahaan besar dianggap sudah stabil. Jadi, potensi kerugian disinyalir cukup minim.

Kembali pada saham non blue chip, pada dasarnya, saham blue chip dan non blue chip terletak pada likuiditas dan ukuran dari kapitalisasi pasar. Akan tetapi, keduanya tetap layak dipertimbangkan, asalkan saham-saham tersebut memiliki fundamental yang baik.

Jadi, jika Anda memutuskan untuk tetap ingin mengoleksinya, maka pastikan terlebih dahulu kalau Anda sudah cukup memerhatikan fundamentalnya.

Menurut Swara Tunaiku, berikut adalah tiga dasar yang bisa Anda jadikan pedoman ketika hendak membeli saham non blue chip.

1. Penjualan yang bagus

Acuan pertama dan yang paling fundamental dari saham non blue chip adalah dilihat dari segi “penjualan”. Apakah saham atau perusahaan memiliki performa penjualan yang baik dalam rentang waktu tertentu. Jika “ya”, maka Anda boleh mempertimbangkan untuk membelinya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

2 dari 3 halaman

2. Pertumbuhan laba bersih

Pertumbuhan laba juga tak penting. Bila pergerakan saham non blue chip terlihat tidak sehat atau memiliki volatilitas tak stabil, maka sebaiknya Anda tahan diri untuk membelinya. Sebaliknya, bila pertumbuhan laba bersih cukup meyakinkan, maka Anda bisa membelinya.

3. Return on equity (ROE)

Return on Equity sangat penting sebab dari sinilah kamu bisa memerkirakan probabilitas saham non blue chip yang ingin Anda beli dapat mendatangkan keuntungan atau tidak.

3 dari 3 halaman

Di beberapa alasan, investasi saham non blue chip cukup menguntungkan

Investasi dalam saham non blue chip, untuk beberapa alasan, cukup menguntungkan.

Pertama, saham non blue chip dapat menghasilkan ROE yang lumayan. Anda dapat mengeruk keuntungan pada investasi jenis ini, pasalnya banyak saham non blue chip yang berharga rendah. Dengan cara ekonomis ini, Anda hanya perlu menggelontorkan uang dalam jumlah yang relatif kecil, tetapi berpotensi mendatangkan keuntungan berlipat sesuai dengan periode waktu investasi yang dipilih.

Kedua, pertumbuhan saham non blue chip juga cukup tinggi. Ada berbagai perusahaan yang punya banyak saham non blue chip yang kamu pilih. Perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan, telekomunikasi, internet, serta industri.

Seiring dengan perkembangan izin, sektor-sektor tersebut juga ikut berkembang. Semakin berkembang, maka pertumbuhan sahamnya juga berpotensi tinggi. Kondisi pat-gulipat keuntungan, bukan?

Ketiga, ada beberapa perusahaan dengan saham non blue chip yang bergerak di bidang energi terbarukan. Bila mengoleksi saham non blue chip, anggap saja Anda turut menjadi bagian dari sebuah perubahan yang lebih baik bagi dunia. Walaupun memang tidak secara langsung terlibat.

Di berbagai negeri maju, energi terbarukan sedang giat-giatnya didorong. Dengan cadangan fosil seperti batu bara yang semakin berkurang dan kurang diminati, bukan tidak mungkin, energi terbarukan akan menjadi masa depan Bumi.

Video Terkini