Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan tengah mengerjakan proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi sepanjang 7,4 km untuk tahap I. Pembangunan tersebut menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai mencapai Rp 2,4 triliun.
Hanya saja, proyek ini sedikit mengalami kendala klasik, yaitu pembebasan lahan. Saat ini Pemerintah Pusat masih menunggu keputusan Gubernur Jawa Barat mengenai harga yang akam dibayarkan ke pemilik tanah.
Advertisement
Baca Juga
"Sekarang terus jalan, agak ketunda sedikit di pembayaran ganti rugi tanah, masih nunggu SK Gubernur, jadi agak mundur," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Pembayaran ganti rugi tersebut lebih tinggi dari yang direncanakan. Untuk itu, perlu keputusan pemerintah daerah sebelum semuanya kembali berjalan.
Meski demikian, Budi yakin pembangunan untuk tahap I ini bisa selesai di tahun ini. "Jadi tahap I yang 7,4 km ini optimistis akan selesai pada Desember 2018," jelas dia.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Kapasitas
Seperti diketahui, pemerintah terus mempercepat pembangunan jalur ganda atau double track kereta api Bogor-Sukabumi. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas penumpang kereta api khususnya pada lintasan Bogor-Sukabumi.
“Dari Bogor ke Sukabumi kita akan buat jalur kereta double track jadi kalau sekarang ini 3 kali sehari akan kita buat Bogor ke Sukabumi itu hampir 12 kali dan rangkaian yang tadinya 3 bisa menjadi 12 sehingga produktivitas orang Sukabumi ke Bogor mudah,” ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (26/8/2018).
Selain peningkatan kapasitas, dengan dibangunnya jalur ganda ini nantinya dapat memindahkan jalur distribusi air mineral dari jalan raya ke kereta api. Menurut Budi, hal ini perlu segera dilakukan mengingat waktu tempuh dari Jakarta ke Sukabumi yang memerlukan waktu berjam-jam.
Sekarang ini dari Sukabumi kalau ke Jakarta bisa 6-7 jam sehingga masyarakat nantinya punya pilihan bisa naik mobil bisa naik kereta api. Sekarang ini Bogor dirugikan karena banyak kendaraan-kendaraan yang angkut minuman harus lewat jalan, jalannya akan rusak, kita akan upayakan kita pindahkan angkutan air tersebut melalui jalan kereta api,” jelas dia.
Terkait hal tersebut, lanjut Budi, pihaknya telah bertemu dan sepakat dengan asosiasi pengusaha air mineral untuk memindahkan angkutan barang khususnya di Jabodetabek dengan kereta api.
Advertisement