Sukses

Tiap 60 Detik, Bos Facebook Kantongi Rp 417 Juta

Intip kesuksesan Bos Facebook, Mark Zuckerberg, dalam hitungan menit.

Liputan6.com, Menlo Park - Kekayaan CEO Facebook Mark Zuckerberg sedang turun naik. Zuck, demikian akrab disapa, sedang menghadapi kontroversi perihal privasi pengguna di Facebook, serta dalam melawan penyebaran berita palsu. 

Meskipun perusahaannya sedang kena kontroversi, berdasarkan perhitungan Business Insider, tiap jamnya dia mendapat USD 1,7 juta atau setara Rp 25 miliar (USD 1 = Rp 14.619).

Artinya, tiap 60 detik, Zuck memiliki penghasilan sekitar Rp 417 juta. Hitungan tersebut didasarkan pada hartanya versi daftar Forbes pada Maret lalu. Dalam daftar awal tahun tersebut, kekayaannya terhitung sebesar USD 71 miliar atau Rp 1.037 triliun.

Menurut perhitungan waktu nyata, saat ini kekayaannya menurun menjadi USD 65,4 miliar atau Rp 956 triliun. Penurunan tersebut tidak terlepas dari turunnya harga saham Facebook. 

Pada Juli lalu, harga saham Facebook sempat merosot sampai 20 persen. Otomatis, kekayaan Zuck turut merosot. Dia pun terlempar dari posisi lima orang terkaya di dunia. 

Mark Zuckerberg pun harus dicecar oleh para wakil rakyat Amerika Serikat (AS) di Capitol Hill akibat kontroversi Facebook. Bahkan, Parlemen Britania Raya sampai mengultimatum Zuck untuk datang ke negaranya. 

Belakangan, Facebook berjanji untuk mengubah kebijakan perusahaannya. Beberapa perubahan yang sedang dilakukan Facebook adalah menambah personel untuk mengawasi konten yang melanggar, dan bekerja sama dengan otoritas pemilu di berbagai negara agar Facebook tidak disalahgunakan di musim politik. 

2 dari 2 halaman

Dekati Bank, Facebook Siap Rambah Layanan Perbankan

Facebook dilaporkan berencana untuk memperluas layanannya. Kali ini, menurut laporan Wall Street Journal, raksasa media sosial itu ingin merambah layanan finansial.

Hal ini diketahui dari rencana Facebook untuk bekerja sama dengan sejumlah bank di Amerika Serikat. Menurut sumber anonim, perusahaan telah berbicara dengan JPMorgan Chase, Citigroup, Wells Fargo, dan US Bancorp.

Dikutip dari The Verge, Facebook menawarkan Messenger sebagai solusi untuk meningkatkan layanan sejumlah bank tersebut.

Facebook menuturkan fitur Messenger dapat membantu nasabah yang ingin mengetahui saldo tabungannya sekaligus memberikan peringatan saat ada indikasi fraud.

"Nasabah dapat melacak data transaksinya, mulai dari saldo, bukti transaksi, hingga laporan soal informasi soal transfer," tutur Facebook.

Namun, penawaran Facebook itu disebut langsung disambut baik. Alasannya, pihak bank masih mempertanyakan cara media sosial itu menangani data pribadi milik nasabah.

Terlebih, masih segar di ingatan ada skandal Cambridge Analytica yang mengakibatkan jutaan data pengguna Facebook disalahgunakan oleh pihak ketiga.

Karenanya, salah satu bank dilaporkan langsung menolak tawaran tersebut. Di sisi lain, Facebookmengaku pihaknya tidak akan menggunakan data bank untuk kebutuhan iklan tertarget atau berbagi dengan pihak ketiga.

Video Terkini