Sukses

Angkasa Pura I Obral Insentif buat Maskapai

PT Angkasa Pura I (Persero) akan memberikan sejumlah insentif menarik bagi maskapai yang beroperasi di bandara milik perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) akan memberikan beberapa program insentif menarik bagi maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara-bandaranya. Langkah ini untuk mendukung pemasaran kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara yang dikelola perseroan.

Direktur Pelayanan dan Pemasaran Angkasa Pura I Devy Suradji menjelaskan, program insentif ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan trafik penumpang dan pergerakan pesawat serta memperkuat dan mempertahankan jejaring (network) rute udara yang ada di bandara-bandara Angkasa Pura I.

“Secara garis besar, program insentif yang kami berikan adalah berupa ‘new route incentive scheme’ atau skema insentif yang diberikan kepada maskapai yang melakukan pembukaan rute baru di bandara-bandara Angkasa Pura I, dan ‘additional flight frequency incentive scheme’ atau skema insentif yang diberikan kepada maskapai yang melakukan penambahan frekuensi penerbangan atas rute yang sudah ada di bandara-bandara Angkasa Pura I,” katanya dalam keterangan tertulis Selasa, (28/8/2018).

'New route incentive scheme' diberikan berupa pembebasan biaya pendaratan (landing fee) selama setahun penuh bagi rute atau penerbangan baru domestik di semua bandara Angkasa Pura I, kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Selain itu, ada lagi pembebasan biaya landing fee selama setahun penuh bagi rute atau penerbangan baru internasional di semua bandara Angkasa Pura I kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Insentif untuk maskapai juga diberikan dalam bentuk pembebasan biaya aktivitas promosi maskapai di dalam perimeter bandara selama sebulan penuh dan pembebasan biaya aktivitas inagurasi pembukaan rute baru di bandara.

Sementara 'additional flight frequency incentive scheme' diberikan berupa potongan harga (diskon) biaya pendaratan (landing fee) sebesar 50 persrn selama setahun penuh bagi maskapai yang melakukan penambahan frekuensi penerbangan domestik di 9  bandara Angkasa Pura I dan diskon 25 persen di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Diskon ini tidak berlaku di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Sedangkan untuk penambahan frekuensi penerbangan internasional, berlaku diskon landing fee sebesar 50 persen selama setahun penuh di seluruh bandara Angkasa Pura I, kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

“Diharapkan program-program insentif tersebut dapat membantu maskapai dalam mengembangkan bisnisnya, khususnya dalam pembukaan rute-rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan. Upaya ini merupakan bentuk kontribusi Angkasa Pura I dalam memajukan industri aviasi nasional, mendorong peningkatan lalu lintas transportasi udara, mengoptimalkan kinerja bandara, sekaligus memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat,” ucap Devy.

 

2 dari 2 halaman

Airlines Gathering Chapter Balikpapan

 Angksa Pura I menggelar "Airlines Gathering Chapter Balikpapan” di Hotel Grand Jatra, Balikpapan, Senin (27/8/2018) kemarin. Kegiatan airlines gathering ini bertujuan untuk meningkatkan ikatan kerjasama antara Angkasa Pura I dengan customer-nya, dalam hal ini perusahaan airlines dan groundhandling, khususnya di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

"Serta menampung aspirasi mereka sehingga dapat menjadi masukan bagi Angkasa Pura I dalam melakukan continuous improvement,” kata Devy.

Menurut Devy, ajang ini juga merupakan media komunikasi bagi Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara untuk memberikan update terkini perihal bisnis kebandarudaraan, baik secara korporasi di Angkasa Pura I maupun dari sisi Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan kepada para mitra airlines dan groundhandling.

“Sehingga airport-airlines dapat saling menyinergikan strategi, untuk kemudian bersama-sama menggarap potensi dan peluang dalam rangka pengembangan pasar ke depan secara lebih optimal,” imbuh Devy.