Sukses

8 Cara Ampuh Atur Duit agar Tak Bangkrut ala Anak Kos

Berikut cara atur keuangan agar selalu berkecukupan meski akhir bulan sudah tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan dari kita selalu merasa kekurangan, terutama uang. Bukan karena jumlahnya yang kurang, tapi karena kita tidak mampu mengelolanya dengan baik.

Karena pada dasarnya sebanyak apapun uang yang dimiliki, kalau tidak dikelola sebaik mungkin, pasti uang tersebut tidak akan cukup untuk memenuhi segala keperluan kita, bahkan kebutuhan sehari-hari.

Nah, khusus bagi Anda yang masih jadi anak indekos (kos), lakukan cara mengelola uang bulanan agar tak “bangkrut” sebelum akhir bulan.

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut cara atur keuangan agar selalu berkecukupan meski akhir bulan sudah tiba.

1. Menyusun Daftar Kebutuhan untuk Sebulan dan Belanja Secara Mingguan

Namanya juga anak kos, pastilah sudah tahu apa saja yang dibutuhkan selama satu bulan. Namun, membeli semua kebutuhan selama satu bulan rasanya kurang efektif karena terbatasnya tempat untuk penyimpanan.

Jangan khawatir, Anda bisa membeli daftar kebutuhan secara mingguan. Tapi sebelum membeli, susun terlebih dahulu daftar barang yang dibutuhkan agar sesampainya di supermarket nanti, Anda tidak sembarangan membeli barang.

 

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

2 dari 5 halaman

2. Tarik Uang Bulanan Secara Periodik

Kebiasaan menarik uang bulanan setiap kali dibutuhkan harus diubah secara perlahan. Menurut pengalaman, hal ini membuat kondisi keuangan menjadi tidak terkontrol dan jatuhnya lebih boros juga. Sebaiknya tarik uang bulanan secara periodik.

Tentukan waktu untuk penarikan uang bulanan dan jangka waktu penggunaan uang. Jika suatu saat uang yang ditarik sudah menipis, mau tidak mau Anda harus lebih berhemat agar uang tersebut cukup sampai tanggal penarikan tiba. (Baca Juga: Cara Atur Uang bagi Anak Kos)

3. Berbelanja di Pasar Tradisional

Memang, kondisi pasar tradisional tak sebagus supermarket. Tapi mau tidak mau, kamu tetap harus memijakkan kaki di sini karena harga barang di pasar tradisional jauh lebih murah dibandingkan di supermarket. Perbedaan harganya bisa mencapai Rp 2 ribu–Rp 3 ribu per item.

Coba bayangkan kalau Anda membeli 10 item sekaligus, itu berarti Anda sudah membuang uang sekitar Rp 20 ribu-Rp 30 ribu, kan? Jadi daripada uangnya terbuang begitu saja, lebih baik dipakai untuk membeli kebutuhan lain, bukan?

3 dari 5 halaman

4. Mampir ke Supermarket untuk Melirik Diskon

Meskipun pada poin nomor 3 kamu disarankan berbelanja di pasar tradisional dalam rangka menghemat, tapi tidak ada salahnya jika sesekali berkunjung di supermarket. Tapi tujuannya hanya untuk melirik diskon, bukan yang lain.

Nah, jika barang yang Anda butuhkan kebetulan sedang diskon, jangan ragu, silakan dibeli. Jika yang terjadi adalah yang sebaliknya, lebih baik belanja di pasar tadisional saja

5. Sediakan Sepeda untuk Alat Transportasi

Mungkin, di era teknologi ini banyak yang merasa gengsi jika menggunakan sepeda untuk berbagai aktivitas, pergi ke kantor atau kampus misalnya. Apakah Anda termasuk salah satunya?

Jika dibandingkan dengan kendaraan umum atau kendaraan online, naik sepeda jauh lebih irit karena Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk ongkos setiap kali ingin bepergian. Biaya ongkos tadi bisa disimpan atau dipakai untuk keperluan lain yang penting, atau bahkan lebih baik lagi jika ditabung.

4 dari 5 halaman

6. Manfaatkan Fasilitas Gratis

Biaya yang dihabiskan untuk internet lumayan cukup mahal, apalagi bagi yang kebutuhan akan internet untuk mendukung aktivitas sehari-sehari cukup besar. Mustahil rasanya pergi ke warnet setiap kali untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Sebab, biaya warnet juga tidaklah murah, bahkan jika diakumulasikan, jumlah yang harus dibayarkan untuk menyewa jasa warnet ini juga bisa jauh lebih besar ketimbang membeli paket data.

Nah, Anda bisa memanfaatkan Wi-Fi gratis yang sekarang ini sudah cukup banyak tersedia di fasilitas umum atau pun di kafe. Atau Anda bisa membeli paket data internet karena sekarang ini sudah cukup banyak provider telekomunikasi yang menawarkan harga paket data murah. (Baca Juga: Cara Melihat Kepribadian dari Memperlakukan Uang, yang Manakah Anda?)

7. Biasakan Memasak Makanan Sendiri

Makan di luar sudah menjadi kebiasaan anak kos karena rutinitas pekerjaan atau kuliah yang cukup padat, belum lagi ditambah dengan kegiatan organisasi atau komunitas misalnya. Sepadat-padatnya rutinitas, Anda pasti masih punya waktu setidaknya 1-2 jam di pagi hari sebelum pergi beraktivitas.

Nah, manfaatkan waktu ini untuk memasak makanan untuk sarapan pagi hingga makan malam. Dengan memasak, Anda tidak perlu jajan di luar karena sudah punya bekal makanan sendiri, bukan? Alhasil, Anda dapat menghemat pengeluaran.

5 dari 5 halaman

8. Biasakan Menyimpan Uang Receh

Jika selama ini Anda suka membuang-buang uang receh, mulai dari sekarang jangan lakukan lagi. Lebih baik simpan uang receh tersebut. Meskipun nominalnya kecil, tapi dengan disimpan, jumlahnya pasti akan bertambah banyak.

Ingat saja pepatah “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Jika suatu saat uang bulanan hampir habis, Anda bisa memakai uang receh untuk memenuhi kebutuhan hingga Anda mendapat uang di bulan berikutnya.

Jangan Malu untuk Hidup Hemat

Hidup hemat itu tidak sulit, tapi kebanyakan orang malu menerapkannya karena gengsi. Mengingat kondisi Anda yang masih jadi anak kos, sebaiknya buang jauh-jauh perasaan gengsi tersebut. Lagipula, berhemat adalah sikap positif yang jika diterapkan terus-menerus akan membuat kondisi keuangan stabil dan masa depan yang cerah.

Video Terkini