Sukses

Penjualan PP Properti Diprediksi Capai Rp 3 Triliun pada Kuartal III

PP Properti akan fokus pada pengembangan cadangan lahan (landbank) yang sudah ada.

Liputan6.com, Jakarta PT PP Properti Tbk (PPRO) memperkirakan penjualan pemasaran mencapai Rp 3 triliun pada kuartal ketiga tahun ini.

Direktur Utama PT PP Properti Taufik Hidayat optimistis target penjualan pemasaran perseroan sampai dengan Desember 2018 bisa mencapai Rp 3,8 triliun.

"Tapi kami tidak akan terburu-buru merevisi target," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/8/2018).

Taufik menjelaskan, mayoritas penjualan pemasaran perseroan berasal dari segmen residential dengan kontribusi mencapai 90 persen.

Adapun sisanya sekitar 10 persen disumbangkan oleh sektor komersial meliputi hospitality dan shopping mall.

“Proyek-proyek residential diantaranya Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon, Ayoma, Amarta View, Begawan, dan lain-lain. Sedangkan Commercial diantaranya Park Hotel Jakarta, Prime Park Hotel Bandung, Swissbel Hotel Balikpapan, Kaza City dan Mall Lave GKL,” ujar dia.

Dia menambahkan, pada semester II-2018, perusahaan akan merilis beberapa produk baru. "Ada apartemen di kawasan Kertajati, Entrance Suramadu, launching tower baru Grand Kamala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon,” kata dia.

Untuk tahun ini, pihaknya akan fokus pada pengembangan cadangan lahan (landbank) yang sudah ada. Saat ini total cadangan lahan yang dipunyai PP Properti sekitar 300 hektare (ha).

Seperti diketahui, PPRO mencatat pertumbuhan laba sebesar 15 persen menjadi Rp 188 miliar pada semester I 2018, dibandingkan Rp 163 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun 2018, laba PPRO diperkirakan antara Rp 510 miliar-Rp 530 miliar.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

2 dari 2 halaman

Properti di Surabaya Jadi Incaran Investor Asing

Perkembangan sektor properti di Indonesia tidak pernah mati. Bahkan, investor asing pun sangat berminat untuk berinvestasi di pasar properti nasional. Terbukti, Budget Petroleum Dubai melalui PT Arvada Investama memborong tiga tower apartemen di Surabaya yang dibangun oleh PT PP Properti Tbk (PPRO). 

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menjelaskan, tiga tower di Surabaya yang diborong oleh investor asal Dubai adalah yaitu Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon.

"Ketiga apartemen tersebut berlokasi di kota Surabaya yang tersebar di 3 titik kota, yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Barat," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (8/7/2018). 

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, pertumbuhan kota Surabaya terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan infrastruktur kota Surabaya yang saat ini tak kalah dari Jakarta.

Dalam 1 dekade terakhir, Surabaya menjelma menjadi kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang sangat pesat.

Data pada BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi kota Surabaya mencapai 6 persen dan lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya mencapai sekitar 5,1 persen.