Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan anjloknya harga cabai di tingkat petani tidak akan berlangsung lama. Hal ini karena Kementan telah mengatur pola tanam sehingga panen raya tidak berlangsung di semua wilayah.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi mengatakan, harga cabai yang rendah di tingkat petani memang bisa saja terjadi. Sebab, harga komoditas tersebut memang turun naik per harinya.
"Bila ada harga lebih rendah bisa saja terjadi. Bisa karena dinamika harga harian pada lokasi tertentu‎ atau terkait kualitas maupun jenis cabainya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Advertisement
Namun demikian, rendahnya harga ini dinilai akan segera terkoreksi. Sebab, pemerintah telah mengatur pola tanam sehingga panen di tiap wilayah tidak berbarengan.
"Dalam waktu segera akan normal lagi. Karena pola tanam sudah diatur antar waktu dan antar lokasi," jelas dia.
Selain itu, lanjut Suwandi, di tingkat petani juga telah diterapkan sistem pasar lelang. Sehingga harga di masing-masing wilayah berbeda.
"Tata niaga di farm gate sudah dikenalkan dengan pola pasar lelang. Sehingga diperoleh one region one price dan dibayarkan cash and carry," tandas dia.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
Â
Â
Masuk Panen Raya, Harga Cabai di Tingkat Petani Anjlok
Harga cabai di ting‎kat petani anjlok. Hal ini menyusul panen raya yang terjadi di sejumlah sentra produksi cabai di Pulau Jawa.
Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia, M Nuruddin mengatakan, wilayah yang tengah memasuki panen raya cabai antara lain Malang, Kediri, Gresik, Tuban, Banyuwangi, Brebes, Cianjur, Sukabumi, Subang, Pemalang, Madura dan Lamongan.
"Harga anjlok karena ini panen raya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Baca Juga
Dia mengungkapkan, saat ini harga cabai rawit merah di tingkat petani anjlok hingga Rp 10 ribu per kg. Padahal harga yang ideal bagi petani sekitar Rp 35 ribu per kg.
"(Harga ideal) Rp 35 ribu untuk menutupi biaya produksi. Sekarang harga cabai rawit Rp 10 ribu, cabai besar Rp 16 ribu. Ini masih bisa turun lagi," kata dia.
Menurut Nuruddin, anjloknya harga ini masih bisa terjadi hingga September. Sebab, panen raya ini diperkirakan masih akan berlangsung sampai bulan depan.
"Ini Anjloknya sejak awal Agustus, mungkin bisa sampai September. Karena panen raya di wilayah Jawa. Ini sentra cabe di Jawa akan buang (menjual cabai) ke Kalimantan yang harganya lebih baik," tandas dia.
Â
Advertisement