Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberangkatkan 281 orang insinyur pada Jumat, 31 Agustus 2018 ini ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka berangkat dengan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun Kementerian PUPR menerjunkan para insinyur mudanya yang merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2017, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pedamping masyarakat Lombok dalam membangun kembali rumah dengan kualitas tahan gempa.
Advertisement
Baca Juga
Sehari sebelumnya, sebanyak 190 orang calon karyawan baru Kementerian PUPR telah tiba di Pulau Lombok pada Kamis 30 Agustus 2018.
"Ini adalah tugas mulia dapat membantu saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Barat melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi hunian mereka. Saya berharap betul-betul bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Sekjen PUPR Anita Firmanti dalam keterangan resminya, Jumat (31/8/2018).
Setibanya di Lapangan Udara Pangkalan TNI AU Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, para insinyur muda mendapatkan pengarahan dari Ketua Harian Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana PUPR yang juga Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad, Gani Ghazali, mengenai tugas, situasi dan kondisi lapangan.
"Bentuk penugasannya adalah CPNS tidak membuatkan rumah, namun memberikan pendampingan bagi masyarakat. Kemudian masyarakat sendiri yang akan membangun rumahnya masing-masing," kata Gani.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Pelatihan 2 Hari
Sebelum diterjunkan mendampingi masyarakat, CPNS 2017 PUPR akan diberikan pelatihan selama 2 hari mengenai pembuatan dan perakitan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Berbasis Komunitas (Rekompak) serta Socio Engineering.
Dalam penjelasannnya, Gani menyampaikan konsep pembuatan Rumah Risha menggunakan beton modular dan mengaitkan satu bagian dengan bagian lain menggunakan baut, plat, dikunci dengan mur. Untuk dinding, masyarakat dapat menggunakan batu bata atau papan triplek sebagai dindingnya, kemudian atapnya menggunakan rumbia atau seng sebagai penutup.
"Sisa bangunan yang ada di lapangan, apapun yang masih layak bisa mereka gunakan. Kunci utamanya adalah yakin dalam membangun struktur bangunannya," jelasnya.
Kementerian PUPR sendiri membentuk 21 tim CPNS yang akan disebar di 4 wilayah yaitu Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang dan Rp 10 juta untuk memperbaiki rumah rusak ringan.
"Masyarakat bisa segera membangun, karena dananya itu sudah disiapkan oleh Pemerintah dan akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak, utamanya untuk yang rumah rusak berat," tukas Gani.
Advertisement